13 Juta Orang di Tanduk Afrika Menghadapi Ancaman Kelaparan
Kekeringan dan konflik membuat warga di sana dalam krisis kemanusiaan.
KAMPALA, SATUHARAPAN.COM-Kondisi kekeringan telah menyebabkan sekitar 13 juta orang menghadapi kelaparan parah di Tanduk Afrika, menurut Program Pangan Dunia PBB (WFP).
Orang-orang di wilayah itu, termasuk Somalia, Ethiopia dan Kenya menghadapi kondisi terkering yang tercatat sejak 1981, badan tersebut melaporkan hari Selasa (8/2), menyerukan bantuan segera untuk mencegah krisis kemanusiaan besar.
Kondisi kekeringan mempengaruhi komunitas penggembalaan dan pertanian di selatan dan tenggara Ethiopia, tenggara dan utara Kenya, dan selatan-tengah Somalia. Tingkat malnutrisi tinggi di wilayah tersebut.
WFP mengatakan perlu US$327 juta untuk memenuhi kebutuhan mendesak 4,5 juta orang selama enam bulan ke depan dan membantu masyarakat menjadi lebih tahan terhadap guncangan iklim ekstrem.
"Tiga musim hujan yang gagal berturut-turut telah merusak tanaman dan menyebabkan kematian ternak yang sangat tinggi," katanya dalam sebuah pernyataan.
“Kekurangan air dan padang rumput memaksa keluarga meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan meningkatnya konflik antar komunitas.”
Prakiraan cuaca menyebutkan lebih banyak curah hujan berada di bawah rata-rata dan itu mengancam memperburuk kondisi dalam beberapa bulan mendatang, katanya.
Yang lain telah meningkatkan kewaspadaan atas wilayah rapuh yang juga menghadapi kekerasan bersenjata sporadis.
Badan anak-anak PBB mengatakan pada awal Februari bahwa lebih dari enam juta orang di Ethiopia diperkirakan membutuhkan bantuan kemanusiaan mendesak pada pertengahan Maret. Di negara tetangganya, Somalia, lebih dari tujuh juta orang membutuhkan bantuan mendesak, menurut Konsorsium LSM Somalia. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...