15 Desa di G Sinabung Tetap Mengungsi, 17 Dipulangkan Bertahap
KARO, SATUHARAPAN.COM - Warga di 15 Desa dan dua dusun di lereng Gunung Sinabung yang mengungsi sejak gunung itu meletus beberapa bulan lalu, direklomendasikan untuk tetap mengungsi, karena aktivitas vulkanik masih membahayakan. Sementara sisanya akan dipulangkan secara bertahap.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan bahwa aktivitas G. Sinabung masih cukup tinggi. Kegempaan masih didominasi gempa hybrid yang mengindikasikan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung. Potensi erupsi disertai awan panas masih ada, namun intensitasnya menurun.
Sampai sekarang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menetapkan bahwa statusnya masih Awas (level IV). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, sebelumnya menyebutkan bahwa masa tanggap darurat juga diperpanjang hingga 15 Februari mendatang.
Warga di lereng G Sinabung yang mengungsi berjumlah 32.351 jiwa (9.991 keluarga) yang tersebar di 42 titik pengungsian. Mereka berasal dari 32 desa dan dua dusun. Kebutuhan dasar bagi pengungsi disebutnya masih tercukupi.
BNPB menyebutkan bahwa badan ini bersama perguruan tinggi di Medan (USU dan Unimed) menyelenggarakan bimbingan belajar bagi siswa SMP dan SMA yang akan menghadapi ujian akhir.
Selain itu, Kemendikbud disebutkan telah memberikan bantuan peralatan sekolah, buku pelajaran dan Rp 19,23 milyar beasiswa bagi siswa SD, SMP, SMA, dan PT. Saat ini Dinas pendidikan Kabupaten Tanah Karo tengah menyiapkan distribusi perlengkapan sekolah dan beasiswa tersebut.
Pemulangan Bertahap
Warga yang oleh PVMBG direkomendasikan tetap mengungsi adalah dari Desa Mardinding, Perbaji, Selandi, Sukameriah, Guru Kinayan, Gamber, Berastepu, Bekerah, Simacem, Sukanalu, Kuta Tonggal, Sigarang-garang, Kuta Rakyat, Kuta Gugung, Kuta Tengah. Dua dusun adalah Dusun Sibintun, dan Dusun Lau Kawar.
Warga dari desa di luar desa tersebut dapat kembali ke tempat tinggal masing-masing, dan beraktivitas di luar radius lima kilometer dari kawah gunung. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah menginstruksikan persiapan pemulangan pengungsi untuk 17 Desa lainnnya yang dilakukan secaran bertahap.
Tahap pertama pemulangan akan dilakukan bagi warga dari empat desa, yaitu Desa Batu Karang, Rimo Kayu, Cimbang, dan Ujung Payung. Dimulai dengan kepala keluarga atau pria dewasa yang pulang untuk membersihkan rumah. Setelah itu keluarganya akan difasilitasi untuk kembali ke rumah.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...