15.000 Warga Mesir Melarikan Diri dari Libya
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Hampir 15.000 warga Mesir kembali ke tanah air dari Libya yang tengah dilanda perang melalui perbatasan di Sallum, lapor media pemerintah pada Senin (23/2), setelah ekstremis kelompok Islamic State (ISIS) membunuh 21 warga Kristen Koptik.
Pekan lalu, pesawat tempur Mesir dan Libya menghantam target ISIS yang berada di dalam Libya setelah ekstremis tersebut merilis video mengerikan pada 15 Februari yang menunjukkan warga Kristen tersebut, 20 di antaranya orang Mesir, dipenggal.
Kairo sejak saat itu mendesak ratusan ribu warga Mesir yang bekerja di Libya untuk pergi, dan juga mengirim beberapa pesawat untuk menerbangkan banyak di antara mereka kembali dari Tunisia, negara tetangga bagian barat Libya.
Sedikitnya 14.585 orang mendengarkan seruannya dan kembali melalui Sallum di Mesir barat laut, lapor kantor berita pemerintah MENA.
MENA mengatakan bahwa orang-orang itu termasuk di antaranya 3.018 warga Mesir, namun tidak merinci seberapa banyak dari mereka yang merupakan orang Kristen.
Seorang juru bicara kementerian transportasi di Tunisia mengatakan sedikitnya 1.000 warga Mesir yang melarikan diri dari Libya telah diterbangkan ke tanah air dengan pesawat yang dikirimkan oleh Kairo sejak Jumat. (AFP)
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...