16 dari 23 Korban Letusan Gunung Marapi, Sumbar, Teridentifikasi
PADANG, SATUHARAPAN.COM-Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan bahwa hingga Selasa (5/12) malam jumlah korban terkonfirmasi meninggal dunia akibat Erupsi Gunung Marapi bertambah menjadi 23 orang.
Sebelumnya sebanyak 10 korban di antara mereka sudah dapat teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI. Sementara lima jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, ketika korban baru tercatat 15 orang.
Sementara laporan berikutnya menyebutkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat telah mengidentifikasi 16 dari 23 jenazah pendaki yang diperkirakan meninggal dunia dampak Erupsi Gunung Marapi. Seluruh korban teridentifikasi oleh tim Inafis melalui sidik jari yang terhubung langsung dengan sistem E-KTP.
Dengan adanya penambahan korban tersebut, maka jumlah pendaki yang masih belum bisa dievakuasi sebanyak delapan orang. Hingga kini, proses pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat tercatat sudah mengalami erupsi sebanyak 46 kali. Erupsi terakhir tercatat melalui seismograf pada hari Selasa (5/12) pukul 06:24 WIB dengan amplitudo maksimum 25.1 mm dan durasi 80 detik. Gunungapi dengan ketinggian 2.891 mdpl tersebut masih berstatus waspada.
BPBD Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bersama tim gabungan terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi di lokasi guna melakukan tindakan cepat dalam penanganan evakuasi warga apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik yang lebih besar.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun pada jarak kurang dari tiga kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat yang berada di empat kecamatan terdekat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu masyarakat agar memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing isu yang masih simpang siur dan tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya. Harap selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pemerintah daerah setempat.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...