197 Orang Ditangkap Kepolisian Tiongkok Sebarkan Berita Palsu
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 197 orang dihukum dalam operasi khusus Kepolisian Tiongkok yang menargetkan penyebar rumor di dunia maya tentang pasar saham Tiongkok, dan rumor yang salah tentang ledakan mematikan baru-baru ini di Tianjin atau peristiwa penting lainnya.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Keamanan Publik, Minggu (30/8) dan dikutip xinhuanet.com bahwa ada 165 rekening online ditutup untuk pelanggaran yang relevan.
Pernyataan Departemen Keamanan Publik mengatakan orang dihukum atas perbuatan mereka yang telah menyebabkan kepanikan, menyesatkan publik dan mengakibatkan gangguan di pasar saham atau masyarakat.
Menurut pernyataan Departemen Keamanan Publik, orang-orang ini dihukum karena beredar rumor di dunia maya bahwa ada berita palsu yang menyebutkan ada seorang laki-laki yang depresi melompat sampai mati di Beijing karena kemerosotan pasar saham.
Berita palsu lainnya adalah ada 1.300 orang tewas dalam ledakan di Tianjin, Tiongkok beberapa waktu lalu, dan beberapa rumor yang salah tentang peringatan Ulang Tahun ke-70 berakhirnya Perang Dunia II.
Kementerian berjanji tindakan tegas untuk menegakkan aturan hukum dan menghukum pelanggaran di Internet dan meminta operator untuk memperkuat manajemen untuk menjamin ketertiban dunia maya.
Ledakan di Tianjin
Ledakan pertama di Tianjin, Tiongkok terjadi pada hari Rabu (12/8) pukul 23:30 malam waktu setempat, disusul ledakan jauh lebih dahsyat beberapa detik kemudian. Getaran terasa di tempat yang berkilometer jauhnya.
Presiden Xi Jinping telah memerintahkan upaya maksimal untuk menyelamatkan para korban dan memadamkan api.
Menurut media, ledakan terjadi di sebuah gudang yang menyimpan "bahan kimia yang berbahaya" di kawasan pelabuhan peti kemas.
Ledakan di tempat tersebut terjadi tidak hanya satu kali, karena ledakan kedua memiliki daya ledak setara dengan 21 ton ledakan amunisi peledak.
Tianjin merupakan pelabuhan penting dan daerah industri arah tenggara ibukota Beijing, yang merupakan tempat tinggal 7,5 juta orang. (xinhuanet.com)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...