2 Warga Filipine Meninggal di Arab Saudi karena MERS
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Dua warga Filipine yang bekerja di Arab Saudi meninggal karena MERS (Minddle East Respiratory Syndrom atau Sindrom Pernafasan Timuir Tengah) yang disebabkan virus corona. Demikian disampaikan pemerintah Filipine.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipine, Charles Jose, mengatakan bahwa keluarga mereka telah diberitahu dan sedang dilakukan upaya untuk membawa jenazah mereka pulang.
"Konsul Jenderal kami di Jeddah mengkonfirmasi bahwa ada dua warga Filipine yang meninggal akibat MERS," kata dia kepada AFP.
"Konsulat membantu untuk memulangkan jenazah mereka," kata dia, menambahkan bahwa keduanya meninggal pada Senin (12/5) dan Minggu (18/5). Namun identitas keduanya serta rincian lain tidak diungkapkan untuk melindungi privasi keluarga mereka.
Ribuan warga Filipina bekerja di Timur Tengah, di antara 10 juta orang yang bekerja di luar negeri untuk keluar dari masalah kemiskinan yang meluas di negara itu.
MERS disebabkan oleh virus yang masih kerabat dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang menyerang Asia pada 2003. SARS menginfeksi lebih dari 8.000 orang, dan sekitar Sembilan persen yang terinfeksi meninggal.
Otoritas kesehatan di Arab Saudi pekan ini melaporkan kematian akibat coronavirus MERS sebanyak 173 dari 537 orang yang terinfeksi.
MERS telah menyebar ke negara lain, termasuk Mesir, Yordania, Lebanon, Belanda, Uni Emirat Arab, Inggris, Italia, Indonesia, Filipine, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain. Kasus yang ditemukan di negara-negara itu umumnya diketahui baru pulang dari Arab Saudi.
Kasus kematian warga Filipine itu menedorong pemerintah setempat meningkatkan pencegahan terhadap penyebaran virus dengan skrining di pelabuhan masuk kepada semua orang yang tiba dari Timur Tengah. Bulan lalu, seorang pria perawat Filipine telah diuji dan positif terinfeksi virus itu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...