2 Wartawan Spanyol Yang Diculik di Suriah Dibebaskan
MADRID, SATUHARAPAN.COM - Dua wartawan Spanyol yang diculik lebih dari enam bulan di Suriah oleh kelompok yang terkait Al-Qaeda telah dibebaskan. Mereka terbang kembali ke Spanyol pada hari Minggu (30/3, kata Kementerian Pertahanan Spanyol.
Surat kabar El Mundo melaporkan sebelumnya bahwa koresponden perang, Javier Espinosa, mengontak pada hari Sabtu malam dari Turki, di mana dia dan fotografer, Ricardo Garcia Vilanova, berada di bawah perlindungan militer.
Tidak jelas apakah wartawan itu telah melarikan diri atau dibebaskan oleh kelompok ekstremis Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), yang menculik dua wartawan itu di sebuah pos pemeriksaan di timur laut Syria pada 16 September tahun lalu, ketika mereka mencoba untuk meninggalkan negara itu.
Suriah merupakan negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan. Hampir 30 wartawan telah terbunuh di sana sejak konflik dimulai pada Maret 2011, sementara puluhan lainnya diculik oleh pemberontak dan pasukan pro pemerintah.
Sebagian besar penculikan terjadi dalam kurun satu tahun terakhir setelah beberapa wilayah dikuasai pemberontak, terutama di utara dan timur Suriah yang kacau, di mana ISIL hadir di sana.
Dengan dua koresponden Spanyol yang bebas, setidaknya masih ada sembilan lebih wartawan asing masih hilang di Suriah serta 10 jurnalis Suriah.
Untuk teman-teman dan keluarga, kata kebebasan jurnalis adalah alasan untuk bersukacita setelah berbulan-bulan mereka menghadapi tekanan. Monica Garcia Prieto, sahabat Espinosa, mengatakan dalam aku Twitternya, "Kebahagiaan murni. "
Kedua wartawan itu terbang kembali ke Madrid pada hari Minggu dengan pesawat pemerintah Spanyol, dan tiba pada tengah hari, kata Kementerian Pertahanan.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, pemerintah menggunakan, "kebijaksanaan maksimum" ketika berhadapan dengan wartawan yang diculik, dan tidak akan mengomentari tentang tebusan yang dinegosiasikan. Dia berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan.
Wartawan bukan satu-satunyayang telah ditargetkan oleh penculik. Para aktivis, yang menyampaikan laporan dari Suriah juga berisiko. Reporters Without Borders mengatakan bahwa sekitar 20 aktivis yang tangkap oleh ISIL, sedangkan yang ditangkap pemerintah jumlahnya tidak diketahui.
Hanein Network, sebuah situs militan menyampaikan pernyataan Al-Qaeda, mengeluarkan permohonan pada ISIL pada bulan Desember untuk melepaskan Espinosa dan Garcia Vilanova, menggambarkan mereka sebagai "orang-orang yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melaporkan kebenaran."
Reporter Spanyol lainnya yang diculik ISIL pada bulan September, Marc Marginedas, dibebaskan awal bulan ini. (elmundo.es / ahram.org.eg)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...