2015 Kemendag Berhasil Merevitalisasi 1002 Unit Pasar Rakyat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan capaian kerja realisasi pembangunan atau revitalisasi Pasar Rakyat pada tahun 2015 di Kementerian Perdagangan sebanyak 1.002 unit.
Menurut dia, pada tahun 2015 Pemerintah mengalokasikan merevitalisasi atau membangun pasar rakyat sebanyak 1.017 unit melalui Kementerian Perdagangan sebanyak 952 unit dan melalui Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 65 unit.
“Adapun secara realisasi, Kemendag berhasil merevitalisasi 1.002 unit pasar dengan capaian sebesar 98,5 persen dari pagu,” kata Thomas dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan di Ruangan Komisi VI, Kompleks Parlemen, Jakarta, hari Rabu (3/2).
Mendag mengaku untuk pembangunan atau revitalisasi pasar melalui dana Tugas Pembantuan (TP) pada 2015, terdapat 8,2 persen yang tidak dapat melaksanakan secara utuh pembangunan atau revitalisasi dengan alasan “tujuh unit pasar rakyat yang akan dibangun mengundurkan diri karena keterbatasan waktu lelang.”
Selain itu, ada dua unit pasar rakyat yang dibangun hanya dapat melaksanakan perencanaan pembangunan atau revitalisasi pasar. Ada tiga unit pasar rakyat yang dibangun terjadi gagal lelang karena tidak ada penawaran lelang yang memenuhi syarat.
“Dan ada tiga unit pasar rakyat yang dibangun sudah melaksanakan pembangunan fisik maupun terjadi putus kontrak di tengah jalan dengan pemenang lelang,” kata Mendag.
“Adapun untuk Dana Alokasi Khusus belum termasuk DAK Tambahan usulan 43 daerah yang disetujui oleh DPR,” kata dia menambahkan.
Rencana Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat 2016
Kemudian Mendag mengungkapkan untuk pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat tahun 2016 melalui Dana Tugas Pembantuan (TP). “Setelah melalui proses seleksi baik verifikasi dokumen usulan maupun verifikasi lapangan, telah ditetapkan 164 pasar yang mendapat dana TP dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 1,46 triliun.”
Ke-164 pasar dimaksud, kata Thomas, telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 114/M/DAG/PER/12/2015 tentang Penugasan Gubernur atau Bupati/Wali Kota dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan/Revitalisasi Sarana Distribusui Perdagangan yang di Danai dengan Dana Tugas Pembantuan APBN 2016.
Dari 164 pasar tersebut, lanjut Thomas, terdapat delapan pasar yang mendapat pantuan khusus, yakni Pasar Klewer (Surakarta), Pasar Sukawati (Gianyar), Pasar Ikan dan Daging (Jayapura), Pasar Mama-mama (Jayapura), Pasar Ikan Fandoi (Biak Numfor), Pasar Cipanas (Lebak), Pasar Induk (Banyuwangi), Pasar Tengah (Pontianak) dan Pasar Perbatasan Motaain (Atambua). Di samping itu, terdapat juga Pusat Distribusi Regional di Sumatera Selatan.
“Selain itu terdapat tiga usulan pasar rakyat yang belum tertampung dalam dana TP 2016, yakni Pasar Induk Jayapura, Pasar Inpres Biak Numfor dan Pasar Rufei Kota Sorong,” katanya.
Usulan dana pembangunan karena usulan dana pembangunan dari Pemda setempat cukup besar, sehingga saat ini sedang dimintakan pembiayaan kepada Menteri Keuangan melalui surat kami nomor 889/M-DAG/SD/11/2015 tentang usulan tambahan alokasi anggaran T.A. 2016 untuk pembangunan sarana dan prasarana pasar di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Sementara itu, untuk pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), telah disediakan dana sebesar Rp 1,006 triliun untuk pembangunan 703 unit pasar rakyat di 395 Kabupaten/Kota. Adapun penentuan lokasi pasar sedang menunggu hasil review oleh Kemendag.
“Berdasarkan pagu anggaran tahun 2016 (Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus) berjumlah 867 unit pasar rakyat yang akan dibangun atau direvitalisasi. Untuk memenuhi target 1.000 pasar per tahun, pada tahun 2016 masih diperlukan tambahan anggaran melalui TP dan atau DAK,” kata Mendag.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...