2016, UI Duduki Peringkat 325 Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peringkat Universitas Indonesia (UI) naik 33 poin ke posisi 325, tahun ini. Pemeringkatan dilakukan oleh Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking 2016/2017 terhadap lebih dari 3.800 perguruan tinggi di 81 negara di dunia yang dirilis pada Selasa, 6 September 2016, melalui situs http://www.topuniversities.com/university-rankings-articles/
UI berhasil mempertahankan posisinya menjadi universitas terbaik di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut menurut hasil publikasi tahunan QS University Ranking. QS University Ranking merupakan pemeringkatan resmi yang dijadikan acuan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI untuk mengukur kualitas kelembagaan perguruan tinggi di Indonesia menuju World Class University.
Pencapaian UI merupakan hasil kerja keras segenap sivitas akademika UI. Pada tahun 2016, UI menggencarkan pelaksanaan konferensi internasional guna memacu pengembangan budaya riset dan inovasi serta meningkatkan jumlah publikasi jurnal ilmiah internasional. Pada tahun ini, UI menjadi tuan rumah sebanyak 24 konferensi internasional yang mengedapankan tema-tema pada riset unggulan di masing-masing fakultas di UI.
Sebagai contoh pada bidang biomedical engineering di antaranya konferensi drug development and delivery, tissue and stem cell engineering, medical treatment technology. Berikutnya pada bidang ICT seperti konferensi bertemakan big data and information security serta advanced computer science and information system. Sementara, pada bidang ilmu sosial dan humaniora mengangkat tema tentang human right, new imagination in language, dan literatures and art.
Rektor UI Prof Dr Ir Muhammad Anis, MMet menyampaikan, “Mengejar peringkat bukan menjadi tujuan utama melainkan UI berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan universitas, salah satunya melalui upaya pemenuhan indikator yang digunakan oleh lembaga pemeringkatan bergengsi dunia.”
Dengan menjaga mutu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, UI turut berkontribusi dalam menghasilkan lulusan unggul yang dapat bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Lebih lanjut, pencapaian ini menunjukkan institusi pendidikan di Indonesia semakin dikenal dan diperhitungkan oleh dunia.
Pada perhitungan yang dilakukan oleh tim QS, UI memiliki sejumlah keunggulan pada reputasi tenaga pendidik serta reputasi akademik. Selain itu indikator lain yang berhasil dipenuhi di antaranya terdapat peningkatan signifikan pada publikasi prosiding internasional terindeks Scopus serta kebijakan dan upaya internasionalisasi komunitas mahasiswa maupun tenaga pendidik. Upaya ini juga seturut program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi, riset, dan inovasi guna mendukung daya saing bangsa.
Pada tahun 2016, QS University Rankings memperbarui metodologinya dengan menggunakan enam indikator performa dalam pemeringkatan yaitu Academic reputation (40 persen) – mengukur unsur akademik secara menyeluruh; Employer reputation (10 persen)–mengidentifikasi perguruan tinggi penghasil lulusan terbaik yang mampu bersaing dan diterima di pasar kerja; Faculty/student ratio (20 persen)–mengukur komponen yang menunjang keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi seperti jumlah tenaga pendidik berbanding dengan jumlah mahasiswa; Citation per Faculty (20 persen)–mengukur jumlah kutipan (citation), jumlah publikasi ilmiah serta dampak penelitian yang dihasilkan para sivitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat; International Faculty (5 persen)–mengukur jumlah ekspatriat/tenaga pendidik asing di fakultas/perguruan tinggi; International Student (5 persen)–mengukur jumlah mahasiswa asing di fakultas/perguruan tinggi.
Sebelumnya, QS University Ranking telah merilis peringkat UI di tingkat Asia yang juga meningkat yaitu sebanyak 12 poin dalam jajaran top 100 universities se-Asia dengan peringkat ke-67 (tahun sebelumnya menduduki peringkat 79) dan tetap menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Pemeringkatan tersebut dilakukan terhadap lebih dari 350 perguruan tinggi di Asia yang dirilis pada bulan Juni 2016. (ui.ac.id)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...