2018: Lima Perempuan Indonesia Berprestasi Internasional
SATUHARAPAN.COM - Sejumlah perempuan Indonesia memperoleh pengakuan internasional sepanjang tahun 2018 ini. Mereka berangkat dari bidang atau konsern yang beragam. Dedikasi dan komitmen mereka yang besar pun lantas membuahkan hasilnya.
Berikut ini lima perempuan Indonesia tersebut:
1. Martha Tilaar
Pebisnis perempuan Martha Tilaar lewat Martha Tilaar Group (MTG) tidak saja mengenalkan kekayaan alam dan herbal tradisional Indonesia ke pasar internasional melalui produk-produknya. Tetapi juga memberdayakan perempuan.
Bekerja sama dengan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas pada 24 September 2018 di Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, akan melatih dan memberdayakan seribu perempuan yang tinggal di sekitar tepi hutan di lima wilayah provinsi di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement APP Sinar Mas Elim Sritaba menyebutkan program pemberdayaan ini akan berlangsung di kawasan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), yang dibina APP Sinar Mas di bawah Kebijakan Konservasi Hutan (FCP) perusahaan. Dalam program ini, MTG akan membagikan keahliannya dalam hal identifikasi, pelestarian, dan pemanfaatan tanaman herbal melalui program Kampung Djamoe Organik (KaDO).
Presiden Indonesia Global Compact Network (IGCN) Y. W. Junardy melihat kerjasama kedua belah pihak itu dalam berbagi sumber daya dan keahlian dapat bermanfaat lebih banyak bagi kaum perempuan. Selain itu untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) pada 2030.
Komitmen Martha Tilaar yang besar menjadikan dia ditunjuk sebagai perempuan pertama Indonesia yang menjadi SDG Pioneer 2018 dalam ‘Pembangunan Berkelanjutan dengan Melibatkan Komunitas’ pada September lalu.
Global Compact adalah inisiatif PBB untuk mendorong bisnis-bisnis di seluruh dunia untuk mengadopsi kebijakan-kebijakan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial. Setiap tahun, Global Compact PBB memberikan penghargaan SDG Pioneer kepada para pemimpin bisnis yang ikut membantu mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
2. Tiza Mafira
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Lingkungan memberi penghargaan di bulan Juni kepada lima orang Ocean Heroes dari pelbagai belahan dunia di bulan Juni. Salah satunya dari Indonesia. Dia adalah Tiza Mafira.
Pengacara dan Direktur Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia (GIDKP) ini telah mengkampanyekan pengendalian dan penghapusan plastik sekali pakai sejak 2013. Dia mendorong pelarangan penggunaan kantung plastik sekali pakai di kawasan-kawasan ritel.
Organisasi Tiza meluncurkan petisi pada tahun 2015 untuk meminta pengecer tidak lagi memberikan kantung plastik secara gratis. Sejumlah pemerintah daerah kemudian mengikuti dengan memberlakukan pembatasan maupun pelarangan kantung plastik.
3. Natasha Dematra
Natasha Dematra meraih dua penghargaan dari dua festival internasional. Masing-masing dari Accolade Global Film Competition Amerika Serikat, untuk kategori Sineas Wanita Berprestasi, dan European Cinematography Awards 2018. Penghargaan itu diperolehnya atas film garapannya berjudul ‘Planet 50-50’.
Film dokumenter ‘Planet 50-50’ merupakan film yang mengkampanyekan feminisme dan dukungan penuh kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meluncurkan gerakan ‘Planet 50-50 by 2030: Step It Up for Gender Equality’, tentang kesetaraan gender yang akan tercapai dan tidak terjadi lagi kekerasan kepada hak-hak wanita pada tahun 2030.
Dalam usia mudanya, perempuan kelahiran 1998 ini telah menerima lebih dari 100 penghargaan untuk karya-karyanya di bidang seni peran, tarik suara, penyutradaraan, editing dan karya sosialnya.
4. Marion Jola
Penyanyi pendatang baru jebolan Indonesian Idol 2018, Marion Jola berhasil menyabet penghargaan sebagai Best Asian Artist Awards dari Indonesia. Penghargaan tersebut diterima Marion Jola di hari pertama Mnet Asian Music Awards (MAMA) 2018 yang digelar di Korea Selatan menjelang akhir tahun 2018 ini. Melalui lagunya yang berjudul 'Jangan', nama Marion Jola menjadi lebih dikenal.
MAMA diadakan di tiga negara yakni Korea Selatan, Jepang dan Hong Kong dari 10 hingga 14 Desember 2018.
MAMA adalah salah satu acara penghargaan musik Korea Selatan yang mulai diadakan sejak 1999. Tidak hanya memberikan penghargaan bagi para pelaku industri musik di Korea Selatan. Tetapi MAMA juga memberikan penghargaan bagi musisi dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia.
5. Tatjana Saphira
Tatjana Saphira pada September 2018, menyabet penghargaan Asian Star Prize dalam Seoul International Drama Awards 2018. Acara ini berlangsung di KBS Hall, Seoul, Korea Selatan.
Tatjana Saphira juga meraih penghargaan Indonesian Movie Actors Award untuk Pemeran Utama Wanita Terfavorit tahun 2018 untuk perannya di film ‘Sweet 20’.
Artis ini pernah main iklan bersama artis peran Korea Selatan Gong Yoo pada 2017.
Dia memulai karir lewat dunia modeling. Lalu membintangi sejumlah film. Antara lain ‘Crazy Love’ (2013), ‘Get M4rried’ (2013), ‘I am Hope’ (2016), dan ‘Sweet 20’ (2017).
(Maverick/GIDKP/Wikipedia/Pos Kota/Brilio/Kompas)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...