2.2 Juta Warga Ethiopia Mengungsi Akibat Perang di Tigray
ADIS ABABA, SATUHARAPAN.COM-Sekitar 2,2 juta orang Ethiopia di wilayah Tigray Ethiopia mengungsi sejak pertempuran meletus di sana pada bulan November dengan sekitar setengahnya melarikan diri setelah rumah mereka karena dibakar, kata seorang pejabat pemerintah setempat.
Gebremeskel Kassa, seorang pejabat senior dalam pemerintahan sementara di Tigray yang ditunjuk oleh pemerintah federal, menyampaikan komentar dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh saluran bahasa Tigriniya milik pemerintah, ETV pada hari Selasa (5/1) malam.
Angka yang diberikan oleh pejabat itu lebih dari dua kali lipat perkiraan sebelumnya tentang jumlah orang yang mengungsi sebesar 950.000, termasuk 50.000 yang telah melarikan diri ke negara tetangga.
Pemerintah federal Ethiopia membatasi akses ke Tigray setelah pertempuran dimulai pada 4 November antara pasukannya dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), sebuah partai politik yang memerintah provinsi itu. Pemerintah mengumumkan kemenangan pada akhir November meskipun TPLF telah berjanji untuk terus berjuang.
Bisa Jadi Jumlahnya Lebih Besar
Konflik di Tigray mempertanyakan apakah Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2019, dapat menyatukan kelompok etnis yang terpecah-pecah di negara itu.
Seorang pejabat dari Komisi Manajemen Risiko Bencana Nasional Ethiopia mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu (6/1) bahwa angka yang dikutip oleh administrator di Tigray tidak resmi.
Mitiku Kassa dari komisi tersebut mengatakan 110.000 orang mengungsi di Tigray dan 1,8 juta membutuhkan penyelidikan, meskipun ia mengatakan jumlah pengungsi yang sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih banyak daripada penghitungan saat ini.
Seorang pejabat badan pengungsi PBB juga mengatakan pada hari Selasa bahwa warga Ethiopia masih menyeberang ke negara tetangga Sudan dari Tigray.
"Sekitar 800 orang menyeberang dari wilayah Tigray Ethiopia ke Sudan timur hanya dalam beberapa hari pertama tahun baru," kata juru bicaranya, Andrej Mahecic, kepada wartawan di Jenewa.
Seorang juru bicara kantor Abiy belum menanggapi permintaan komentar atas laporan bahwa pengungsi terus menyeberang ke Sudan. Lebih dari 56.000 orang kini telah menyeberang ke Sudan dari Tigray sejak konflik dimulai, menurut data terakhir badan pengungsi PBB. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...