22.000 Pasukan akan Ditarik Mundur dari Somalia pada 2020
NAIROBI, SATUHARAPAN.COM - Uni Afrika mengatakan pihaknya akan menarik mundur pasukan yang mereka kerahkan untuk memerangi ekstremis di Somalia pada Desember 2020, menurut pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu (6/7).
“Strategi penarikan mundur” yang disusun oleh Badan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika tersebut menyerukan penarikan secara bertahap 22.000 pasukan dalam Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) yang akan dimulai pada Oktober 2018 dan akan diselesaikan pada 2020. Rencana tersebut diumumkan pada pekan ini, menyusul pertemuan yang digelar di Addis Ababa pada 29 Juni.
Uni Afrika mengatakan bahwa “pemindahan tanggung jawab keamanan” selanjutnya akan diserahkan kepada tentara nasional Somalia yang “memiliki kemampuan, inklusif dan efektif.”
Saat ini, tentara Somalia yang sebagian besar tidak efektif terdiri dari banyak milisi, dengan pelatihan militer internasional yang penyediaannya kurang memadai untuk beberapa satuan berbeda.
Pasukan AMISOM dikerahkan ke Somalia pada 2007 untuk mendukung pemerintahan yang diakui internasional dalam menghadapi serangan dari Shabaab, afiliasi Al Qaeda Somalia, yang masih melancarkan serangan terhadap sasaran sipil, militer dan pemerintah di ibu kota Mogadishu atau di tempat lain di Somalia dan kawasan tersebut.
Bulan lalu, Uganda – penyumbang pasukan terbesar untuk AMISOM dengan 6.200 pasukan – mengancam akan menarik mundur pasukannya pada akhir 2017, tetapi pernyataan tersebut ditarik kembali.
Kenya juga mengaancam bahwa padaa tahun ini mereka akan menarik 3.700 pasukannya setelah Uni Eropa, donatur terbesar misi tersebut, memangkas 20 persen pendanaan yang harus ditanggung negara-negara Afrika untuk menangani gaji tentara. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...