2.412 Personel TNI Amankan KAA di Bandung
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 2.412 personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) VVIP mengamankan pelaksanaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 tahun 2015, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/4).
Sejak kemarin, para personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgaspam VVIP telah siap siaga untuk mengamankan setiap sudut kota Bandung, dan tetap konsisten melaksanakan pengamanan sesuai bidang tugasnya masing-masing, termasuk paritispasi seluruh lapisan masyarakat yang bekerjasama dengan petugas keamanan. Selain personel Paspampres, pengamanan diperkuat dari unsur-unsur TNI dan Polri serta didukung oleh Satgaspam Wilayah-2 yang melaksanakan pengamanan di lapis luar, dan Satgaspam Khusus yang melaksanakan kegiatan pengamanan tidak langsung ditempat yang digunakan oleh VVIP.
Beberapa ruas jalan yang akan menjadi titik-titik sentral prosesi Historical Walk (Napak Tilas) puncak peringatan KAA ke-60 di Bandung, Jawa Barat, disterilkan dari aktivitas kendaraan dan pejalan kaki. Adapun ruas jalan yang disterilkan demi kelancaran para pemimpin dunia Asia-Afrika itu melakukan Napak Tilas, antara lain ruas Jalan Hotel Preanger hingga perempatan Otista, Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga, Jalan Cikapundung Barat dan Timur, hingga Jalan Banceuy.
Dalam pelaksanaan Napak Tilas yang dimulai sekitar pukul 09.20 WIB, Presiden Jokowi bersama Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan Delegasi Negara anggota KAA, mulai berjalan kaki dari Hotel Savoy Homann menuju ke Gedung Merdeka melalui Jalan Asia Afrika untuk mengenang terselenggaranya KAA pertama tahun 1955 silam di Gedung Merdeka. Kedua lokasi itu hanya dipisahkan jarak sekitar 200 meter. Selanjutnya, beberapa Kepala Negara melaksanakan Salat Jumat di Masjid Raya Kota Bandung.
Proses Napak Tilas diikuti oleh 13 Presiden/PM terdiri dari PM Nepal, Presiden Madagaskar, PM Rwanda, Presiden Parlemen Korea Utara, Presiden Sierra Leone, Presiden Timor Leste, Presiden Zimbabwe, Raja Swaziland, PM Malaysia, PM Kamboja, Presiden Vietnam, Presiden Myanmar, dan Presiden Tiongkok. Sedangkan, di tingkat Wapres terdiri dari Wapres Zambia, Wapres Aljazair, Wapres Liberia, Wapres Libya, Wapres Filipina, Wapres Uganda, Wapres Afsel, Wapres Angola, dan Wapres Venezuela.
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, dalam gelar pasukan beberapa waktu lalu telah menginstruksikan kepada seluruh unsur pimpinan dan segenap prajurit TNI-Polri, untuk tidak ragu-ragu dalam mengatasi permasalahan dan perkembangan situasi di lapangan.
“Dalam melaksanakan tugas, setiap prajurit harus selalu memegang teguh prinsip netral, tegas dan profesional, artinya menggunakan prosedur tetap dan etika dalam melaksanakan tindakan pengamanan, dengan selalu mengendalikan diri, menjaga emosi dengan baik dan tidak mudah terprovokasi,” kata dia. (PR)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...