2,5 Juta Warga Australia Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Sekitar 2,5 juta warga Australia saat ini hidup di bawah garis kemiskinan, dan sekitar 68 persen penduduknya kini tidak mampu mengakses pelayanan dokter gigi.
Demikian hasil survei yang dilakukan badan amal Salvation Army yang melibatkan 2.400 responden usia 25 hingga 59 tahun.
Menurut Paul Moulds dari Salvation Army, seandainya warga Australia tidak harus mengeluarkan biaya terlalu mahal untuk perumahan mungkin persoalan biaya hidup ini akan terselesaikan.
Hasil lainnya, seperti dilansir situs radioaustralia.net.au, Rabu (27/5) menunjukkan bahwa rata-rata warga Australia kini hanya hidup dengan 18 dolar Australia perhari atau Rp 184.600, di luar biaya perumahan.
Salvation Army menyatakan hasil survei ini menggambarkan apa yang terjadi di kebanyakan warga Australia yang terpinggirkan.
Survei menemukan sekitar 75 persen responden terpaksa memangkas kebutuhan mendasar mereka karena mahalnya biaya hidup.
Selain itu, 59 persen responden mengaku menunda atau sama sekali sudah tidak sanggup membayar berbagai tagihan rutin seperti air, listrik, dan gas.
Sekitar 68 persen responden juga mengaku tidak mendapatkan layanan dokter gigi karena tidak sanggup membayar, sementara 37 persen mengaku tidak mampu membayar layanan kesehatan sama sekali.
Salvation Army menyatakan kebanyakan responden survei ini mengakui tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan, memiliki masalah kesehatan serta terhalang mencari kerja karena kesibukan sebagai orangtua yang mengasuh anak. (radioaustralia.net.au)
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...