27 Negara UE Larang Inggris Akses Pasar Bebas
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin Uni Eropa (UE) sepakat bahwa Inggris tidak boleh mengakses pasar tunggal setelah meninggalkan uni itu tanpa menerima aturan kebebasan bergerak blok tersebut.
Dalam jumpa pers di Brussel setelah bertemu dengan 27 pemimpin Eropa tanpa Perdana Menteri David Cameron, Presiden Dewan UE, Donald Tusk menjelaskan tidak ada pasar tunggal dengan aturan terpisah.
“Para pemimpin menegaskan hari ini bahwa akses ke pasar bebas membutuhkan penerimaan empat kebebasan termasuk kebebasan bergerak,” kata Tusk, hari Rabu (29/6).
Ke-27 pemimpin juga akan menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) -tanpa Inggris- di Bratislava pada 16 September untuk membahas lebih lanjut dampak dari keluarnya Inggris dari blok itu, kata Tusk.
Perdana Menteri Inggris David Cameron (kiri) dan Presden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker jelang pertemuan di markas Komisi Eropa di Brussels, 28 Juni 2016.
Menteri Keuangan Jepang Taro Aso (tengah) berbicara kepada media di Kantor Kementerian Keuangan di Tokyo pada 24 Juni 2016. Jepang mengatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan anggota G7 terkait keputusan Inggris yang keluar dari Uni Eropa.
KTT akan digelar tepat beberapa hari setelah Partai Konservatif Inggris yang berkuasa memilih pengganti Cameron, yang mengundurkan diri pada Jumat setelah negaranya memutuskan keluar dari UE dengan suara 52 persen berbanding 48 persen.
“Ini diskusi pertama jadi terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Itu sebabnya, kami akan memulai diskusi politik dengan 27 negara dan akan bertemu pada 16 September di Bratislava untuk melanjutkan pembicaraan kami,” kata Tusk.
Pertumbuhan Ekonomi Global
Sementara Presiden Amerika Serikat, Bartack Obama mengatakan bahwa pilihan rakyat Inggris meninggalkan UE menimbulkan “kekhawatiran untuk jangka waktu yang lebih panjang” terhadap pertumbuhan global di tengah output ekonomi yang sudah melemah.
“Saya pikir ada kekhawatiran untuk jangka waktu yang lebih lama terhadap pertumbuhan global jika, pada kenyataannya, Brexit berlanjut dan hal itu dapat membekukan kemungkinan investasi di Inggris atau di Eropa secara keseluruhan,” ujar Obama, yang berbicara di KTT pemimpin Amerika Utara, Rabu (29/06).
“Di saat tingkat pertumbuhan global sudah lemah, ini tidak membantu,” katanya.
Namun, setelah bertemu dengan presiden Kanada dan Meksiko, Obama mengungkapkan keyakinannya terhadap ketahanan sistem keuangan global, saat pasar pulih dari kerugian pasca-Brexit.
“Mengingat pilihan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, tim ekonomi kami akan terus bekerja sama sehingga kami masih fokus mempertahankan pertumbuhan ekonomi kami dan memastikan bahwa sistem keuangan global stabil,” ujar Obama.
“Hal inilah yang saya yakin bisa kami lakukan.” (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...