3.000 Orang Papua Doa Syukur 1 Desember di Jayapura
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM – Anggota tim kerja United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Markus Haluk, mengatakan sekira 3.000 orang warga Papua mengadakan doa syukur peringatan 1 Desember di Jayapura, hari Kamis (1/12).
Pusat peringatan 1 Desember dipusatkan di halaman asrama mahasiswa rusunawa Kampus Universitas Cenderawasih, Kota Baru, Jayapura, Papua.
Markus mengatakan para tokoh yang hadir antara lain, Filep Karma, tokoh Papua yang pernah mendekam di penjara karena mengibarkan bendera Bintang Kejora, Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Victor Yeimo, Yosepa Alomang dan 3.000 rakyat, mahasiswa dan pemuda Papua.
Pada peringatan itu, dilaksanakan doa syukuran, pembacaan pidato Sekretaris Jenderal ULMWP Octovianus Mote oleh Markus Haluk, dan orasi politik dari masing-masing wakil organisasi dan para tokoh yang hadir. Di akhir acara dilakukan penandatanganan petisi dukungan rakyat Papua untuk ULMWP dan keanggotaannya di Melanesian Spearhead Group (MSG).
“Aparat keamanan bersiaga penuh,” kata Markus kepada satuharapan.com, hari Kamis (1/12).
Gerakan OPM
Bagi sebagian warga Papua setiap 1 Desember diperingati sebagai momentum berdirinya gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peringatan 1 Desember di berbagai daerah di Papua biasanya diisi dengan kegiatan ibadah dan kegiatan lainnya yang bernuansa syukuran.
1 Desember di Papua itu juga dikait-kaitkan dengan momentum pengibaran bendera Bintang Kejora oleh kelompok masyarakat tertentu yang dikenal sebagi kelompok pendukung OPM.
Sementara itu ratusan pemuda dari Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-West Papua) menggelar aksi damai memperingati Hari Kemerdekaan Papua di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat hari Kamis (1/12). Mereka menuntut Pemerintah melaksanakan referendum Papua, karena dirasa masih terjadi penjajahan di Tanah Papua.
Aksi solidaritas tersebut merupakan aksi pertama kali yang digelar oleh sejumlah elemen dalam FRI-West Papua yang mendeklarasikan pada 29 November 2016 lalu. Mereka menggelar aksi serentak di beberapa kota di antaranya, Yogyakarta, Makassar, Palu, Poso, Ternate, Jayapura, Sorong, Wamena, Timika, Manokwari, dan Merauke.
Aksi akhirnya dibubarkan aparat dengan membawa seluruh peserta menggunakan kendaraan truk aparat polisi. Menurut informasi mereka akan dibawa ke Polda Metro Jaya.
Editor : Eben E. Siadari
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...