3,2 Miliar Manusia Miliki Akses Internet
Indonesia Peringkat 108 Dunia Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ITC Index).
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 3,2 miliar orang di seluruh dunia sekarang mempunyai akses internet. Itu berarti sekitar 43,4 persen dari lebih dari tujuh miliar populasi dunia.
Akses internet diperkirakan akan tumbuh menjadi 60 persen pada tahun 2020. Demikian menurut laporan badan PBB hari Senin (30/11). Sedangkan rumah tangga yang diproyeksikan memiliki akses Internet pada 2020 akan mencapai 56 persen.
Mengenai indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology Development Index / IDI), Korea Selatan disebutkan berada pada pertingkat teratas dengan nilai 8,93. Sembilan negara lain dalam kelompok 10 tertinggi adalah Denmark, Islandia, Inggris, Swedia, Luksemburg, Swiss, Belanda, Hong Kong, dan Norwegia.
Sementara Indonesia berada pada peringkat 108 dengan nilai 3,94, hanya naik sedikit dibanding tahun lalu (2010) dengan nilai 3,11. Indonesia berada jauh di bawah sejumlah negara ASEAN lainnya: Vietnam, Filipine, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Sementara kesenjangan terlihat di Afrika yang banyak negaranya berada di peringkat bawah pembangunan ITC, kata laporan International Telecommunication Union (ITU) PBB.
7,1 Miliar Terjangkau Selular
Selain itu dilaporkan bahwa sebanyak 7,1 miliar orang di dunia atau lebih dari 95 persen dari populasi global, kini telah terlayani sinyal selular.
Pembangunan ITC akan menjadi penting dalam memenuhi setiap goal dari pembantgunan berkelanjutan, kata Sekretaris Jenderal ITU, Houlin Zhao.
Pada akhir tahun ini, 46 persen dari rumah tangga secara global memiliki akses internet di rumah, naik dari 44 persen tahun lalu. Sementara pada tahun 2010 baru mencapai 30 persen rumah tangga.
Di negara maju rata-rata 81,3 persen rumah tangga memiliki akses internet di rumah. Namun hanya sekitar 34,1 persen di negara berkembang, dan hanya 6,7 ââpersen di negara dalam kategori kurang berkembang.
Namun data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan penggunaan Internet telah melambat. Pertumbuhan posting tahun ini hanya 6,9 persen, sedangkan pada tahun 2014 mencapai 7,4 persen.
Sedangkan pertumbuhan jumlah pengguna internet di negara-negara berkembang cukup pesat, hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Sekarang sekitar dua pertiga dari semua orang yang menggunakan internet tinggal di negara berkembang.
Mobile Broadband
Pertumbuhan tercepat terjadi pada mobile broadband, dengan jumlah pelanggan mobile broadband di seluruh dunia tumbuh lebih dari empat kali lipat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 pelanggan mobile broadband sekitar 800 juta, dan sekarang menjadi sekitar 3,5 miliar. Jumlah langganan fixed-broadband masih lambat, dengan perkiraan sekitar 800 juta saat ini.
ITU berambisi untuk meningkatkan menjadi sekitar 50 persen rumah tangga di negara-negara berkembang memiliki akses internet di rumah mereka dan 15 persen rumah tangga di degara kurang berkembang pada tahun 2020.
Di antara 30 negara dengan peringkat tinggi IDI umumnya adalah negara Eropa dan negara berpenghasilan tinggi lainnya, termasuk Australia, Bahrain, Barbados, Kanada, Hong Kong (tiongkok), Jepang, Makau (Tiongkok), Selandia Baru, Singapura, dan Amerika Serikat.
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...