4 Negara ASEAN Bentuk Pokja Tanggulangi Ekstremisme Berbasis TI
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Empat negara Musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) sepakat membentuk kelompok kerja (pokja, working group) untuk menanggulangi gerakan ekstremisme berbasis teknologi informasi.
“Empat negara anggota MABIMS sepakat dan akan mengintesifkan pembicaraan membentuk kelompok kerja (working group) untuk menanggulangi gerakan-gerakan ekstremisme berbasis teknologi informasi,” kata Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam, saat jumpa pers bersama ketua delegasi, seusai paparan sesi pertama Senior Official Meeting (SOM) Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) ke-42, di Yogyakarta, Kamis (26/10).
Kegiatan tahunan dengan peserta para pejabat setingkat Sekretaris Jenderal dari empat negara anggota MABIMS tahun ini berlangsung mulai tanggal 25-28 Oktober 2017. Tahun lalu, kegiatan diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Malaysia dan Brunei Darussalam, dalam paparan, senada menyampaikan saat ini banyak dari mereka yang berusia muda dan terdidik yang terlibat dalam gerakan ekstremisme.
“Berbeda dengan era sebelumnya, yang terlibat dalam gerakan ekstremisme dilakukan oleh mereka yang putus asa karena alasan ekonomi, sosial, budaya, dan karena terpinggirkan. Tetapi, sekarang justru sudah menyasar anak muda kita, terbukti banyak generasi muda kita yang sudah terpapar oleh paham ekstremisme dan radikalisme,” ujar Nur Syam, ketua delegasi Indonesia.
Anggota MABIMS bersepakat media informasi memiliki kontribusi signifikan mengembangkan gerakan ekstremisme. Berkaitan dengan hal itu, keempat negara ini juga bersepakat menanggulangi ekstremisme juga melalui teknologi informasi. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...