4 Hal Penting Tanggulangi Ekstremisme
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Musyawarah Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang ke-42, pada Kamis (26/10), menghasilkan sejumlah hal penting upaya penanggulangan ekstremisme.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam, yang juga ketua delegasi Indonesia, menyampaikan ada hal empat penting yang disampaikan keempat delegasi dalam paparan sesi kedua tersebut. Pertama, penegakkan hukum (law enforcement) dengan menggunakan infrastruktur regulasi.
“Keempat negara anggota Mabims ini memiliki regulasi bagaimana menanggulangi ektremisme,” Nur Syam menjelaskan, Kamis (26/10).
Kedua, melalui pendidikan. Menurut Nur Syam, keempat negara memiliki pandangan sama, pendidikan adalah satu instrumen yang sangat baik dalam kerangka menanggulangi gerakan ekstremisme.
“Pendidikan ditujukan bagi anak-anak usia sekolah menjadi instrumen penting penanggulangan ekstremisme,” ujar Nur Syam.
Ketiga, mengembangkan literasi media. Menurutnya, semua anggota Mabims memiliki program nasional dalam kerangka memberikan pencerahan kepada seluruh lapisan usia untuk cerdas bermedia.
“Pemerintah keempat negara mendorong pengguna media untuk melakukan verifikasi, cek informasi yang diperoleh sebelum disebarkan, mencari sumber yang akurat informasi tersebut agar tidak salah menyebarkan informasi, dan ini salah satu syarat utama mengembangkan literasi media,” ia menambahkan.
Nur Syam juga menjelaskan, keempat negara anggota Mabims telah melakukan gerakan-gerakan antiekstremisme melalui media dengan memanfaatkan media sosial.
“Hampir seluruh negara anggota Mabims memiliki cara sama memanfaatkan media sosial untuk menanggulangi gerakan ekstremisme meski variannya berbeda, namun memiliki tujuan sama,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, sangat penting membangun kerja sama antarkementerian, lembaga keempat negara ini. Semua menyadari, penanggulangan ekstremisme tidak bisa dilakukan sendiri, harus dilakukan menyeluruh, sistematis, dan masif, sehingga dampak dan pengaruhnya terlihat.
“Kerja sama ini dilakukan tidak hanya dengan lembaga terkait tapi juga dengan lembaga sosial kemasyarakatan, ormas, dan semua tertuju untuk menanggulangi ekstremisme,” tuturnya. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...