400.000 Anak Yaman dalam Bahaya Kematian Akibat Kelaparan
SATUHARAPAN.COM-Sekitar 400.000 anak di bawah usia lima tahun berada dalam bahaya kematian akibat kekurangan gizi akut di Yaman yang dilanda perang dan kemiskinan, kata Badan-badan PBB memperingatkan pada hari Jumat (12/2).
Mereka mengatakan setengah dari kelompok usia paling rentan, atau 2,3 ââjuta anak kecil, diproyeksikan menderita gizi buruk tahun ini.
"Angka-angka ini adalah seruan lain untuk bantuan dari Yaman di mana setiap anak yang kekurangan gizi juga berarti sebuah keluarga yang berjuang untuk bertahan hidup," kata kepala Program Pangan Dunia (WFP), David Beasley, dalam pernyataan bersama.
Jumlah anak Yaman yang terancam kematian karena kekurangan makanan telah meningkat menjadi 400.000, meningkat 22 persen selama tahun 2020.
"Lebih banyak anak akan mati dengan setiap hari berlalu tanpa tindakan, kata Henrietta Fore, kepala badan PBB untuk anak, UNICEF. "Organisasi kemanusiaan membutuhkan sumber daya yang dapat diprediksi dan akses tanpa hambatan ke komunitas di lapangan untuk dapat menyelamatkan nyawa."
Badan-badan PBB memperingatkan bahwa sekitar 1,2 juta perempuan hamil atau menyusui juga diperkirakan menderita kekurangan gizi ekstrim pada tahun 2021.
"Krisis di Yaman adalah gabungan “beracun” dari konflik, keruntuhan ekonomi, dan kekurangan dana yang parah untuk memberikan bantuan penyelamatan yang sangat dibutuhkan," kata Beasley. "Tapi ada solusi untuk kelaparan, dan itu adalah makanan dan mengakhiri kekerasan."
Yaman dilanda perebutan kekuasaan berdarah yang meletus pada tahun 2014 antara pemerintahnya, yang didukung oleh Arab Saudi, dan pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran, yang menguasai ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah utara.
Saat ini, jutaan orang Yaman berada di ambang kelaparan, dan kehancuran ekonomi, serta sekolah dan rumah sakit hampir tidak berfungsi, dan puluhan ribu tewas.
Menurut PBB, lebih dari tiga juta orang telah mengungsi dan hampir 80 persen dari 29 juta penduduk membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. PBB mengatakan bahwa pada tahun 2020 hanya menerima US$ 1,43 miliar dari rencana US$ 3,2 miliar yang dibutuhkan untuk mendanai proyek bantuan di Yaman. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Banjir Bandang Menerjang Kabupaten Tapanuli Selatan, 10 Warg...
MEDAN, SATUHARAPAN.COM- Banjir bandang menerjang Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara,...