Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:23 WIB | Sabtu, 03 Agustus 2024

5.000 Orang Dievakuasi Akibat Banjir di Korea Utara

5.000 Orang Dievakuasi Akibat Banjir di Korea Utara
Korea Utara dilanda hujan lebat dan banjir serius, kata media pemerintahnya, di daerah-daerah dekat perbatasannya dengan China. Pemimpin negara itu, Kim Jong Un, pergi ke daerah itu pada hari Minggu (28/7), media pemerintah menunjukkan dengan foto-foto diam dalam laporan pada Senin pagi. Gambar-gambar itu menunjukkan daerah-daerah banjir yang diambil dari udara dan Kim mengemudi melalui banjir dengan mobilnya. (Foto: Kantor Berita Nasional Korea Utara via AP)
5.000 Orang Dievakuasi Akibat Banjir di Korea Utara

PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 5.000 orang yang terisolasi oleh banjir di Korea Utara barat laut diselamatkan oleh pengangkutan udara dan pekerjaan evakuasi lainnya setelah hujan musim panas yang lebat menyebabkan sungai di perbatasan China meluap, media pemerintah melaporkan pada hari Senin (29/7).

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) tidak menyebutkan kematian atau seberapa besar kerusakan yang disebabkan oleh banjir pada hari Sabtu.

Banjir musim panas di Korea Utara sering menyebabkan kerusakan serius pada lahan pertanian karena drainase yang buruk, penggundulan hutan, dan infrastruktur yang bobrok.

Sekitar 10 helikopter militer dan kapal angkatan laut serta pemerintah dikerahkan untuk upaya evakuasi di kota Sinuiju dan kota Uiju tempat banjir telah menelantarkan penduduk. KCNA mengatakan bahwa sekitar 4.200 orang diselamatkan melalui pengangkutan udara.

KCNA memuji pemimpin Kim Jong Un yang mengawasi operasi penyelamatan pada hari Minggu, kemungkinan bertujuan untuk menggambarkannya sebagai pemimpin yang mampu menangani bencana dan peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

Selama kunjungan akhir pekannya ke wilayah yang banjir, KCNA mengutip Kim yang menyebut pekerjaan penyelamatan "ajaib" dan memerintahkan makanan dan kebutuhan lainnya untuk diberikan kepada orang-orang yang terkena dampak.

Kim memarahi para pejabat karena gagal mempersiapkan diri menghadapi banjir meskipun dia telah memerintahkan untuk mencegah kerusakan akibat banjir, kata KCNA, dalam upaya yang mungkin untuk mengalihkan kesalahan sementara Korea Utara berjuang dengan kesulitan ekonomi.

"Mereka, yang dihinggapi rasa kalah dalam pertempuran dengan alam, tidak dengan percaya diri melakukan pekerjaan pencegahan bencana, hanya mengharapkan keberuntungan dari langit," kata Kim, menurut KCNA.

Kim mengatakan badan tanggap darurat Korea Utara dan Kementerian Keamanan Publik tidak mengetahui jumlah pasti penduduk di daerah yang dilanda banjir, sehingga jumlah orang yang diselamatkan jauh lebih banyak dari yang diperkirakan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home