50.000 Orang Hadiri Ibadah Jumat Agung di Uni Emirat Arab
DUBAI, SATUHARAPAN.COM - Umat Kristen di Uni Emirat Arab menghadiri ibadah Jumat Agung di gereja-gereja di tempat dimana mereka tinggal, sejak pagi hingga sore pada hari Jumat (14/04).
Menurut laporan gulfnews.com, umat Kristen di seantero UEA, selama sepekan ini yang dimulai dari hari Minggu Palma pada 9 April lalu, lebih banyak menyediakan waktu dengan berdoa dan hadir dalam ibadah di gereja.
Mereka berdoa untuk perdamaian, terutama setelah serangan bom di dua gereja Koptik di Mesir pada Minggu Palma (09/04) lalu.
Umat Kristen Koptik Mesir di UEA sebagian beribadah di Saint Anthony Coptic Orthodox Cathedral di Abu Dhabi.
Salah satunya bernama Hanna Mikhail, yang diwawancarai oleh The National, sebuah media online di UEA.
Ia mengatakan ia berdoa untuk 47 korban serangan bom di gereja Koptik Mesir dan berdoa juga untuk keluarga mereka.
"Kami tinggal UEA dengan kebebasan beragama dan seluruh komunitas hidup toleran dan mempraktikkan ajaran agama mereka dengan bebas," kata dia.
"Kami ingin perdamaian yang sama juga kembali tercipta di Mesir," kata dia.
Umat merayakan Jumat Agung di Gereja Katolik St Mary di Dubai pada 14 April 2017 (Foto:gulfnews.com)
Tidak hanya kalangan Kristen Koptik yang berdoa untuk korban serangan bom di Mesir. Ashaia Ameen Haroun, anggota jemaat Katedral Koptik Ortodoks St Anthony, juga menyatakan belasungkawa mendalam.
"Pelaku serangan itu mengira dia melakukan ibadah kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak memintanya melakukan itu," kata dia.
Ia malah berfikir bahwa pelaku serangan itu telah mempermudah para korban masuk ke dalam Surga.
"Bila Anda terbunuh saat menjalankan ibadah, Anda martir," kata dia.
Sebuah foto dokumentasi Khaleej Times menggambarkan ibadah Jumat Agung di sebuah gereja di Dubai tahun 2016 (Foto: Khaleej Times)
Ibadah di Katedral St Anthony diselenggarakan dalam Bahasa Arab dan Bahasa Koptik. Sementara itu ibadah di gereja-gereja di Dubai umumnya diselenggarakan dengan beragam bahasa. Termasuk Arab, Inggris, Malayalam, Tamil, Srilanka dan Urdu.
Diperkirakan 25.000 hingga 30.000 warga Kristen Koptik Mesir tinggal di UEA.
Menurut The National, pada Jumat Agung kali ini sekitar 50.000 warga Kristen dari berbagai kebangsaan dan tujuh denominasi gereja menghadiri ibadah Jumat Agung.
Termasuk Bryn Napoles, 37 tahun dari Filipina, yang beribadah di Katedral St Joseph di Abu Dhabi.
"Saya berdoa untuk perdamaian di seluruh dunia. Dunia membutuhkan hal itu saat ini," tutur dia.
Mayookha Arun, perempuan berkebangsaan India, juga hadir beribadah di katedral St Joseph di Abu Dhabi.
"Kita menginginkan kebahagiaan dan menjalankan hidup yang penuh damai," kata Arun, yang sudah tinggal di Abu Dhabi selama empat tahun.
Menurut Romo Shaji Mathews dari Gereja Katedral Ortodox, St Thomas di Dubai, lebih dari 18.000 orang --sebagian dengan pakaian tradisional --, menghadiri ibadah Jumat Agung di gereja itu saja.
“Ibadah ini bertepatan dengan hari puasa penuh dan memanjatkan nyanyian-nyanyian yang dimulai pukul 07:30. Uskup Abraham Mar Eppiphanios, yang merupakan pemimpin dari keuskupan Kesultanan Bathery pada Gereja Ortodoks Malankara, Suriah, memimpin ibadah,” katanya.
Gereja juga menyediakan layanan makanan cuma-cuma, yang termasuk bubur nasi dan hidangan vegetarian sederhana dengan acar, setelah berbuka puasa sekitar pukul 17:00.
Romo Mathews menjelaskan bahwa Jumat Agung jatuh pada Pekan Suci dalam 50 hari Prapaskah yang berakhir pada hari Minggu (16/04) ketika Paskah dirayakan.
“Menghindari makanan non-vegetarian, menghindari produk susu, puasa setidaknya sampai sore, meningkatkan intensitas doa merupakan bagian dari lingkup besar Prapaskah,” tambahnya.
Sebagian besar mereka yang menghadiri ibadah adalah ekspatriat dan keluarganya. Dilaporkan, kehadiran di gereja meningkat pada perayaan Jumat Agung kali ini.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...