Ulama Garis Keras Iran Calonkan Diri Jadi Presiden
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Ulama garis keras Iran Ebrahim Raisi, Jumat (14/04), mendaftarkan diri untuk mencalonkan diri dalam pemilu presiden bulan depan, tunjuk televisi pemerintah.
Pria berusia 56 tahun itu menegaskan keprihatinannya terhadap warga miskin dan tingginya angka pengangguran – yang dianggap sebagai kelemahan Presiden Hassan Rouhani, yang juga kembali mendaftarkan diri pada Jumat.
“Meski semua upaya dilakukan pemerintah sebelumnya, situasi negara itu masih sedemikian rupa sampai orang-orang bertanya mengapa ada banyak sekali pengangguran ” ujar Raisi kepada wartawan di Kementerian Dalam Negeri, tempatnya mendaftarkan diri.
Dia mengatakan akan mengumumkan kebijakan ekonomi lebih rinci di lain waktu.
“Saya datang untuk mencalonkan diri sebagai kandidat demi Iran secara keseluruhan. Saya tidak membatasi diri saya untuk kelompok, partai atau faksi tertentu,” tambahnya.
Setelah jarang menjadi sorotan politik, Raisi telah memberikan sedikit wawasan terhadap pandangannya dalam urusan luar negeri, tetapi pada Jumat mengatakan: “Hubungan kami akan berjalan dengan setiap negara – kecuali rezim penjajah Israel – tetapi dengan syarat hormat.”
Kalangan konservatif Iran masih terpecah belah, tetapi Rais tampil sebagai pilihan favorit.
Dia dianggap sebagai sekutu dekat pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang tahun lalu menunjuknya untuk menjalankan yayasan Astan Qods Razavi (AQR), yang mengawasi tempat peribadatan Imam Reza di kota suci Mashhad.
“Misi saya di AQR adalah untuk membantu orang miskin dari awal berdirinya sebuah departemen yang kami bangun.” (Ant/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...