50.000 Warga Suriah Selatan Tunawisma Saat Hadapi Musim Dingin
AMMAN, SATUHARAPAN.COM – Meningkatnya intensitas pertempuran antara pasukan propemerintah dengan pemberontak di Suriah selatan telah menyebabkan hampir 50.000 warga sipil kehilangan rumah mereka pada musim dingin, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa, hari Rabu (17/2).
Situasi ini terjadi ketika perhatian internasional lebih banyak berfokus ke wilayah Suriah utara, tempat serangan pemerintah yang didukung serangan udara Rusia telah menyebabkan eksodus pengungsi ke perbatasan Turki.
Koordinator kemanusiaan PBB di Yordania, Edward Kallon, mengatakan bahwa badan dunia tersebut telah mengirim konvoi bantuan lintas perbatasan selama dua pekan terakhir yang memberikan pakaian musim dingin serta penampungan kepada lebih dari 30.000 warga sipil, dengan 7.000 di antaranya adalah anak-anak.
Di Suriah utara, di dekat perbatasan dengan Yordania, kota Daraa masih berada di bawah kendali pemerintah namun terjadi pertempuran besar di beberapa provinsi yang berada di dekatnya.
Sweida, jantung kota minoritas Druze Suriah, diserang oleh para militan dari kelompok ISIS, namun intensitas pertempuran di beberapa bagian lain negara tersebut mulai menyusut.
Menurut data dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Yordania telah menampung sekitar 630.000 dari 4,6 juta pengungsi Suriah.
Namun, pemerintah Yordania sendiri menyebutkan angka yang lebih besar yakni 1,4 juta pengungsi, karena banyak di antaranya tidak terdaftar. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...