535 Calon Parlemen Mesir Ditolak, Sebagian Besar karena Narkotika
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Ratusan calon angota parlemen Mesir yang akan ikut dalam pemilihan yang akan datang ditolak oleh panitia, karena antara lain terbukti sebagai pengguna narkotika. Demikian diberitakan situs berita Mesir, Al Ahram, hari Senin (21/9)/
Ketika Komite Tinggi Pemilihan (HEC), badan peradilan dengan tujuh anggota yang bertugas mengawasi pemilihan parlemen Mesir mengumumkan daftar awal calon pada tanggal 16 September, banyak pihak yang terkejut.
Juru bicara HEC, Omar Marwan, mengumumkan bahwa dari 5.955 orang yang mendaftar antara tanggal 1 dan 12 September, 535 calon aplikasi mereka ditolak. "Ini merupakan sembilan persen dari total jumlah calon yang telah mendaftar," kata Marwan sebelum menambahkan bahwa ada sejumlah alasan untuk jumlah yang sangat tinggi yang ditolak.
Marwan mengatakan, banyak yang gagal menyerahkan dokumen yang diperlukan, termasuk bukti pernah ikut dinas militer, bukti bersih dari catatan kriminal, pernyataan tentang kekayaan pribadi, dan bukti mereka tidak menerima uang dan sumbangan untuk kampanye.
Namun demikian, juru bicara HEC mengatakan bahwa sebagian besar penolakan adalah karena calon gagal dalam tes medis yang diwajibkan untuk menguji apakah positif atau tidak sebagai penggunaan narkotika.
Sub komite HEC yang bertanggung jawab untuk pengolahan dokumen pendaftaran mengumumkan pada 16 September bahwa dalam tes medis itu banyak calon menunjukkan keterlibatan berat dalam pengunaan obat-obat ilegal itu.
Wakil Menteri Kesehatan, Nassif Al-Hefnawy, yang mengumumkan bahwa laboratorium medis melakukan tes kesehatan bagi calon anggota parlemen menemukan banyak dari mereka yang dites positif untuk obat seperti ganja (aktif menggunakan ganja), opium, opioid (aktif menggunakan Tramadol) dan kokain.
Banyak juga yang ditemukan mengkonsumsi alkohol, meskipun kondisi ini tidak dapat diuji di laboratorium medis.
Hassan Nagy, seorang pejabat kementerian kesehatan, mengatakan kepada surat kabar Al-Wafd bahwa pada 8 September pendaftar calon anggota parlemen telah menjalani tes medis secara ketat di 80 rumah sakit dan laboratorium yang berafiliasi dengan kementerian itu.
"Kami terkejut bahwa mereka yang ingin mewakili rakyat di parlemen adalah pengguna narkoba berat," kata Nagy. Dia menambahkan bahwa "seorang anggota parlemen terpilih harus secara psikologis dan fisik sehat. Mereka yang kecanduan obat tidak bisa dipercaya untuk melaksanakan tugasnya atau peran dalam lembaga legislatif dan pengawasan di parlemen. "
Data yang dikeluarkan oleh HEC menunjukkan bahwa sebelas kandidat di Gubernuran Delta Nil ditolak karena alasan-alasan tersebut. Sedangkan dari Gharbiya, 27 calon, di Gubernuran Daqahliyaa empat orang, di Damietta Gubernuran enam orang, di Menoufiya satu, di Giza enam, di gubernuran Mesir Hulu, dan Qena, dan Sinai Selatan masing-masing satu, di Alexandria tujuh, dan di Luxor empat.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...