5.931 Warga Palangka Raya Terserang ISPA
PALANGKA RAYA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 5.931 warga Palangka Raya, Kalimantan Tengah, terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sejak periode Juli hingga September 2015.
"Selama enam pekan, Palangka Raya dinyatakan memasuki kejadian luar biasa (KLB) ISPA, warga yang tercatat menderita ISPA sebanyak 5.931 jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota, Tiur Simatupang, di Palangka Raya, Kamis (22/10).
Berdasarkan data dari Dinkes setempat, pada pekan ke-36 atau pada 6-12 September, tercatat 949 warga terserang ISPA.
Kemudian pekan ke-37 atau 14 - 20 September, tercatat 957 warga terserang penyakit akibat gangguan saluran pernapasan itu.
Dilanjutkan pekan ke-38 atau 21-26 Oktober, jumlah penderita ISPA terdata 759 warga, kemudian pekan ke-39 atau pada 28 September sampai 3 Oktober tercatat 962 orang terserang ISPA, dan pada pekan ke-40 atau mulai 5-10 Oktober sebanyak 825 warga.
"Data terakhir atau yakni pekan ke-41, yakni pada 12-17 Oktober tercatat sebanyak 771 warga," kata Tiur.
Sementara itu, Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinkes Kota, Fransiska, menerangkan hingga saat ini ibu kota provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" itu masih dinyatakan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) ISPA.
Siska mengungkapkan, meski kondisi kabut asap yang melanda saat ini lebih tebal dibanding tahun lalu, berdasarkan data jumlah penderita ISPA tidak berbeda jauh beda dari tahun sebelumnya.
"Jadi kita bisa mengartikan, kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana kabut asap ini juga semakin baik," kata Siska.
Selanjutnya ia juga meminta warga tetap aktif melakukan antisipasi penanganan ISPA dengan cara memperbanyak konsumsi air putih dan memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk terus menerapkan pola hidup sehat, selalu menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak diperlukan.(Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...