6 Fakta Unik tentang Kekristenan dan Seks
SATUHARAPAN.COM – Ternyata Yesus tidak banyak bicara tentang seks saat pelayanannya di dunia. Selain itu, ada lima hal lain tentang seks dan kekristenan yang mungkin saja Anda tidak tahu. Editor Huffington Post berbagi untuk Anda.
Tumbuh di gereja konservatif, saya (Carol Kuruvilla, Red) diajarkan bahwa Injil itu lengkap dan tidak terbantahkan—terutama jika diterapkan pada seksualitas manusia. Tapi, ternyata perkembangan pemikiran Kristen tentang seks tidak sesederhana itu.
Ide yang masih diajarkan di beberapa gereja saat ini adalah bahwa etika seksual Kristen datang ke bumi sepenuhnya terbentuk langsung dari surga sekitar 2.000 tahun lalu. Sepanjang waktu itu, ada tepat satu cara bagi orang Kristen untuk mengekspresikan seksualitas mereka—dengan tetap menjaga keperjakaan sampai mereka menikah dengan lawan jenis. Dan kemudian, Anda bisa memiliki semua yang Anda inginkan.
Tapi, yang tidak diajarkan di Sekolah Minggu adalah ajaran Alkitab tentang seks telah ditafsirkan dalam berbagai cara. Saya tidak tahu bahwa orang-orang Kristen awal sebenarnya mulai berlatih selibat karena mereka yakin akhir zaman sudah dekat. Tidak ada yang mengatakan kepada saya bahwa pernikahan tidak selalu didefinisikan dan dikendalikan oleh gereja. Dan, bahkan dalam pernikahan, seks tidak selalu sesuatu yang diajarkan orang Kristen untuk dinikmati dan dihargai.
Dan, standar tentang apa artinya menjadi orang yang secara seksual menjalani hidup secara Kristen telah berubah. Berubah banyak. Berikut adalah enam fakta untuk membuktikannya.
1. Yesus bicara sangat sedikit tentang seks.
Selain beberapa teguran untuk melawan nafsu dan menentang perceraian, Yesus di Alkitab tidak bicara banyak tentang masalah seksualitas. (Dugaan saya adalah bahwa dia terlalu sibuk bergaul dengan orang miskin dan menyembuhkan orang sakit. Itu hanya tebakan saya). Dia juga sama sekali tidak bicara tentang homoseksualitas atau identitas seksual seperti yang kita mengerti hari ini.
Sebagian besar instruksi tentang seks berasal dari pemimpin Kristen yang memulai menyebarkan agama setelah kematian Yesus.
2. Untuk menjadi seorang Kristen yang benar-benar setia selama hari-hari awal gereja, Anda perlu berhenti berhubungan seks sama sekali.
Keyakinan bahwa waktu kedatangan kedua Yesus Kristen sudah dekat menciptakan lingkungan yang mengagungkan selibat lebih dari pernikahan. Ini adalah pemisahan radikal dari ajaran Yahudi yang sudah diakrabi para murid. Tapi, masuk akal juga—apa gunanya terikat dengan tanggung jawab duniawi, seperti merawat pasangan, anak-anak dan rumah tangga, ketika akhir dunia sudah dekat?
Rasul Paulus seorang pemimpin Kristen yang hidup selibat yang menulis sebagian besar Perjanjian Baru, mengira berlatih selibat sebagai jalan yang lebih tinggi menuju Allah. Karena, selibat memungkinkan orang Kristen untuk berkonsentrasi sepenuhnya pada hal-hal rohani.
Kedatangan kedua Yesus tidak terjadi, tetapi penekanan pada selibat tetap tinggal. Pasangan di abad kedua diharapkan untuk berhenti berhubungan seks sama sekali setelah memproduksi beberapa anak.
3. Pada 1.000 tahun pertama kekristenan (setidaknya setengah dari keberadaannya), banyak orang Kristen tidak mempertimbangkan menikah di gereja.
Perkawinan di Barat awalnya adalah sekadar aliansi ekonomi yang dibuat antara dua keluarga. Gereja dan negara di luar proses ini. Ini berarti pernikahan tidak memerlukan kehadiran seorang imam.
Gereja mulai terlibat dalam mengatur pernikahan di kemudian hari, saat pengaruhnya mulai meningkat di Eropa Barat. Sekitar tahun 1215 gereja secara resmi meletakkan klaim tentang pernikahan dan membuat aturan tentang anak-anak yang sah di pernikahan.
4. Pada sebagian besar sejarah gereja, seks dalam pernikahan hanya ditoleransi karena menghasilkan anak.
Pemimpin Kristen bukan hanya tidak setuju seks pranikah. Bahkan, keinginan seksual itu sendiri dipandang sebagai masalah.
Setelah Rasul Paulus, salah satu pemimpin gereja Kristen awal yang paling menonjol yang memiliki dampak pada cara orang Kristen melihat seks adalah Agustinus. Dipengaruhi oleh filsafat Plato, ia mempromosikan ide bahwa hasrat seksual liar adalah tanda pemberontakan terhadap Allah. Seks hanya menjadi terhormat ketika ditempatkan dalam konteks perkawinan dan kemungkinan menghasilkan anak-anak.
Agustinus adalah salah satu dari deretan para teolog yang mempromosikan ide hasrat seksual sebagai dosa. Para pemimpin Kristen lainnya berpendapat bahwa terlalu bersemangat mencintai pasangan atau melakukan seks hanya untuk kesenangan, juga dosa. Ide ini akan terus mendapatkan momentum selama beberapa abad berikutnya.
5. Gereja mengembangkan beberapa aturan tentang seks yang akan terlihat aneh bahkan bagi orang-orang Kristen Amerika yang paling konservatif saat ini.
Pada abad pertengahan, gereja menjadi sangat terlibat mengendalikan kehidupan seks jemaatnya. Keperawanan dan monogami dipuja, sedangkan homoseksualitas dihukum mati. Gereja juga memiliki persyaratan yang sangat spesifik model seks pasangan menikah. Karena semua seks seharusnya untuk tujuan prokreasi, posisi tertentu dilarang (tidak ada seks berdiri, perempuan tidak boleh di atas, tidak ada doggy style, oral, anal, atau masturbasi). Dan, kemudian ada pembatasan hari-hari orang-orang bisa berhubungan seks (tidak boleh pada hari-hari puasa, atau hari-hari raya untuk orang suci, atau pada hari Minggu, misalnya).
Seks juga dilarang ketika seorang perempuan sedang haid, hamil, atau menyusui, (mengingat tidak ada kontrol kelahiran, ini bisa saja jadi bagus). Semua larangan ini berarti bahwa rata-rata seks antara pasangan menikah berdasar hukum waktu itu adalah sekitar sekali per minggu.
6. Meskipun ada berbagai standar untuk seks, cinta, dan pernikahan, akhirnya orang Kristen biasanya melakukan yang sesuai dengan selera mereka sendiri.
Pada abad pertengahan dan sekarang, banyak orang Kristen telah mengagumi dan mengusahakan standar-standar ini. Hanya, mereka tetap tak mematuhinya. Perlu berabad-abad untuk gereja menegakkan larangan menikah terhadap imam Katolik. Abad Pertengahan juga “era emas” untuk puisi gay, khususnya antara anggota pejabat gereja.
Di zaman modern, hampir semua orang Amerika berhubungan seks sebelum menikah. Dan, walaupun kita cenderung berpikir bahwa orang-orang lebih saleh sebelum revolusi seksual tahun 1960-an, sebenarnya kondisinya sama saja dengan sekarang.
Tidak hanya banyak orang Kristen berhubungan seks sebelum menikah (termasuk 80 persen orang yang mengidentifikasi diri sebagai “Kristen lahir baru, evangelikal, Injili, atau fundamentalis”), mereka juga punya alasan cerdas tentang hal itu.
Data dari Public Religion Research Institute menunjukkan bahwa orang religius di Amerika saat ini merasa seks pranikah diterima secara moral asal menggunakan kontrasepsi. Dan, mereka tidak berpikir bahwa pantang berhubungan seksual sebelum nikah akan berhasil. Hanya sekitar 11 persen dari orang Amerika hari ini bergantung pada pemimpin agama untuk informasi tentang seks.
Jadi, tidak ada etika seksual Kristen tradisional.
Saya berharap tahu ini sebelumnya. Masalah dengan mengajar anak-anak bahwa Alkitab itu tak pernah salah dan bahwa ajaran Kristen tidak pernah berubah adalah tidak sesuai sejarah. Juga, berhubungan seks atau jatuh cinta dengan sesama jenis kelamin dibangun dari iman yang mereka warisi dari orangtua mereka, adalah ide yang lemah. Dan, Anda perlu terus belajar.
Tapi, itu hal yang baik. Sikap yang terus mau belajar itu yang saya rasakan hilang dengan cara beberapa orang Kristen berbicara tentang seks saat ini. Jika iman Anda memanggil Anda untuk pantang sebelum menikah, itu baik. Namun masalah bagi saya adalah ketika orang mulai memberitakan bahwa penafsiran mereka adalah satu-satunya cara atau cara paling suci atau cara yang benar. Dari apa yang saya saksikan, buah dari ajaran ini sering menghasilkan rasa bersalah luar biasa, kemarahan, dan rasa sakit.
Di sisi lain, mengakui kompleksitas Kristen ini dapat mengubah hidup. Hal ini dapat mengubah iman makin kuat karena menemukan iman yang original dan tidak mudah terombang-ambing.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...