Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 18:48 WIB | Selasa, 15 November 2016

65 Tentara Afghanistan Membelot ke Taliban

Ilustrasi. Gadis Kurdi membawa senapan serbu dan sabuk amunisi milik saudaranya saat dia berjaga di titik pemeriksaan Kurdi Irak Shaqouli, 35km sebelah timur Mosul, 10 November 2016. Sejak dimulainya operasi pembebasan Mosul Kurdi menggeser perbatasannya menjadi 10km lebih dekat dengan Mosul, menandai batas mereka dengan pasir. (Foto: AFP/Odd Andersen)

KABUL, SATUHARAPAN.COM - Pasukan Afghanistan yang dilatih Amerika Serikat dilaporkan membelot ke Taliban seperti dilansir dari Reuters, hari Senin (14/11).

Sebanyak 65 tentara Afghanistan telah membelot ke Taliban yang mengambil senjata dan peralatan mereka di hari pertempuran sengit di Provinsi Helmand dan sebanyak 88 orang telah dilaporkan tewas pada pertempuran tersebut, kata Gubernur Provinsi Helmand, Mirza Khan Rahimi, hari Sabtu.

AS dan sekutu-sekutunya mengeluarkan jutaan dolar, dan ribuan jam, melatih pasukan keamanan nasional Afghanistan untuk melawan pemberontak.

Polisi dan tentara telah terlibat dalam pertempuran sengit dengan pemberontak selama tiga minggu terakhir di distrik Lashkar Gah, Marjah dan Nadali di Helmand, salah satu benteng kuat gerakan Islam tersebut.

Pejabat-pejabat NATO menyalahkan kepemimpinan yang buruk di tingkat yang lebih rendah yang menyebabkan pembelotan tersebut.

Juru bicara NATO Charles Cleveland mengatakan, pemimpin unit-unit kecil ini tidak memberi amunisi kepada tentara mereka, dan tidak menyediakan makanan. Mereka tidak menyediakan pasokan, sehingga tentu saja, tentara itu bertanya kepada dirinya sendiri, ‘mengapa saya berjuang untuk orang ini, mengapa saya terus melakukan ini.’

“Jadi, kami percaya, itu benar-benar faktor penentu, kepemimpinan yang buruk di tingkat lokal dan tingkat rendah," kata Cleveland seperti dikutip dari VOA.

Sejauh ini, tentara yang membelot bukan dari kota atau daerah-daerah yang aman di negara itu. Kebanyakan tentara itu dari daerah pedesaan, terutama daerah-daerah yang berulangkali diserang Taliban. Daerah-daerah itu justru membutuhkan tambahan kehadiran pasukan keamanan.

Sementara Pemerintah Afghanistan tidak mau mengakui tentaranya membelot. Sebaliknya, mengatakan dalam pertempuran Taliban menangkap mereka.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Daulat Waziri mengatakan, alasan utamanya adalah tekanan dari musuh. Kalau musuh melakukan serangan yang kompleks, tentara kita tidak memiliki banyak pilihan. Kadang-kadang mereka tidak memiliki peralatan yang memadai.

“Dalam kasus seperti itu, sejumlah tentara kami bisa ditangkap musuh," kata Waziri.

Menurut dia, tentara atau polisi yang membelot membawa serta senjata dan kemampuan yang mereka miliki. “Seringkali, mereka melatih pejuang Taliban dengan teknik-teknik yang dipelajari dari militer Amerika,” katanya.

Juru bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lima komandan dan 65 prajurit angkatan darat "menyesali kesalahan mereka dan menyerah kepada Mujahidin". Mereka membawa lima lapis baja pengangkut personel serta senjata dan amunisi.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home