68 Tewas dalam Serangan Al-Shabaab di Mal Kenya
NAIROBI, SATUHARAPAN.COM - Palang Merah Kenya melaporkan bahwa korban tewas akibat serangan militan meningkat menjadi 68 orang. Beberapa jam sebelumnya, Sekretaris Menteri Dalam Negeri Kenya mengumumkan pada Minggu (22/9) bahwa setidaknya 59 orang telah tewas sementara 175 orang terluka dalam serangan yang dilakukan oleh militan al-Qaeda di mal elite yang terletak di kota Nairobi.
Joseph Ole Lenku, Sekretaris Menteri Dalam Negeri Kenya mengatakan, "Masih ada beberapa sandera di dalam mal, dan ini membuat operasi harus sangat hati-hati. Sudah 59 orang yang tewas sejauh ini dan sekitar 1.000 orang telah diselamatkan dari mal Westgate."
Orang-orang bersenjata masih di dalam mal dengan beberapa sandera dan sudah hampir 24 jam setelah serangan awal yang mereka lancarkan dengan granat dan senapan serbu.
Menurut Lenku, penyerang berjumlah sekitar 10 sampai 15 orang. Perkiraan jumlah penyerang diketahui dari kontrol kamera keamanan di dalam mal. Militer dan pasukan polisi gabungan masih mengepung mal Westgate, jelas Lenku.
Menurut keterangan lain yang dikutip dari Daily Mail, tentara Israel ikut membantu misi penyelamatan.
Al-Qaeda Somalia dari kelompok militan al-Shabaab menyatakan di Twitter bahwa serangan itu sebagai pembalasan atas intervensi militer Kenya di Somalia.
"Mujahidin memasuki #Westgate mal hari ini pada sekitar tengah hari dan masih dalam mal, memerangi Kuffar #Kenya (kafir) di dalam kandang mereka sendiri," kata al-Shabaab di Twitter pada Sabtu, demikian menurut AFP.
"Apa yang terjadi di Kenya di #Westgate adalah keadilan retributif atas kejahatan yang dilakukan oleh militer mereka," lanjut kelompok itu di Twitter.
Menurut Reuters, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan pada hari Minggu bahwa negaranya "tidak akan mengalah pada perang melawan teror," saat ditanya apakah ia berencana untuk menarik pasukan Kenya dari Somalia.
Sedangkan ketika ditanya apakah sandera di mal diikat bahan peledak oleh penyerang, Presiden Kenyatta mengatakan dia tidak bisa berkomentar tentang hal itu.
Sementara Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan dalam sebuah pernyataan di Prancis, bahwa dua warga Prancis ikut tewas dalam serangan itu pada hari Sabtu. Dia juga mengecam serangan yang dia sebut pengecut dan ikut merasa sakit yang sangat atas keluarga dan rekan korban.
Daily Mail melaporkan, tiga warga Inggris dipastikan tewas dalam serangan itu. Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, "Ini adalah serangan yang benar-benar memuakkan dan menjijikan, kebrutalan yang mengerikan,"
Dua warga Kanada, termasuk diplomat Desloges Annemarie juga dilaporkan menjadi korban tewas, sedangkan Departemen Luar Negeri AS mengatakan empat warga Amerika dilaporkan terluka.
Pasukan Kenya memasuki Somalia dua tahun lalu untuk memerangi militan al-Shabaab dan menjaga keamanan, sebagai bagian dari pasukan Internasional Uni Afrika yang mendukung pemerintah Somalia. (alarabiya.net/dailymail.co.uk)
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...