7 Ditahan di Turki Terkait Pelarian Bos Nissan Carlos Gosn
Sebuah Foto Menunjukkan Carlos Merayakan Tahun Baru 2020 di Beirut Bersama Keluarga
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM-Tujuh orang ditahan di Istanbul, Turki, karena membantu pelarian mantan CEO Nissan, Carlos Ghosn, dari Jepang ke Lebanon, menurut sumber keamanan, hari Kamis (2/1).
Pasukan polisi menahan para tersangka; empat pilot dan dua karyawan untuk perusahaan layanan pribadi dan satu direktur operasi untuk perusahaan kurir, kata sumber itu dikutip Hurriyet.
Penangkapan itu terjadi setelah Kepala Kantor Kejaksaan Umum Istanbul meluncurkan penyelidikan tentang pelarian Ghosn ke Lebanon melalui Bandara Istanbul, setelah membyar uang jaminan di Jepang.
Tidak ada rincian lebih lanjut dari para tersangka tentang penangkapan itu. Sementara itu, Beirut menerima surat perintah penangkapan (red notice) dari Interpol tentang mantan CEO Nissan Carlos Ghosn, kata Menteri Kehakiman Lebanon, dalam sebuah pernyataan. Red notice itu telah diterima dari Interpol, kata Albert Serhan menambahkan.
Mantan CEO Nissan dan Renault, Carlos Ghosn, dilarang meninggalkan Jepang sementara menunggu persidangan atas tuduhan pelanggaran keuangan. Dia telah dibebaskan dari tahanan dengan jaminan sejak Maret 2019 dengan syarat termasuk menyerahkan paspornya ke pihak berwenang.
Foto Terbaru Gosn
Sementara itu, sebuah foto yang baru dirilis dari mantan bos Nissan Carlos Ghosn di Lebanon telah diungkapkan oleh media Prancis TF1 dan LCI. Disebutkan bahwa foto itu menunjukkan Ghosn merayakan malam tahun baru bersama keluarganya di Beirut. Dua kerabatnya terlihat di sebelah kiri, dengan wajah mereka digambar agak kabur, sementara istrinya Carole terlihat di sebelah kanan.
Foto dirilis setelah Ghosn mengeluarkan pernyataan hari Kamis, dengan alasan bahwa keluarganya tidak memainkan peran dalam pelariannya dari Jepang, di mana dia menghadapi pengadilan atas dugaan penyimpangan keuangan.
“Ada spekulasi di media bahwa istri saya Carole, dan anggota keluarga saya yang lain berperan dalam kepergian saya dari Jepang. Semua spekulasi seperti itu tidak akurat dan salah,” kata Ghosn dalam sebuah pernyataan. “Aku sendiri yang mengatur kepergianku. Keluarga saya tidak memiliki peran apapun,” tambah Ghosn.
Di Tokyo, Jepang, jaksa menggerebek rumah Ghosn pada hari Kamis, setelah ia melarikan diiri ke Lebanon. Dia dituntut di Jepang atas laporan kompensasi di masa depan dan pelanggaran kepercayaan, namun Ghosn telah berulang kali menyatakan tidak bersalah. Doa mengatakan pihak berwenang menambah tuduhan untuk mencegah kemungkinan merger yang lebih penuh antara Nissan Motor Co dan mitra aliansi Renault SA.
Ghosn mengatakan pada hari Selasa dalam sebuah pernyataan bahwa dia pergi ke Lebanon karena menurut dia sistem peradilan Jepang tidak adil, dan ingin menghindari "penganiayaan politik."
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...