7 Meninggal dalam Amukan di Isla Vista, California
CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM – Tiga pria di apartemen, dua perempuan di luar asrama, dan seorang pengunjung di IV Deli Mart terbunuh dalam sebuah amukan pada Jumat (23/5) malam di sebuah komunitas perguruan tinggi dekat Santa Barbara, California, kata pihak berwenang, Sabtu (24/5). Sementara itu Elliot Rodger (22) – pelaku amukan – juga meninggal dalam insiden tersebut.
Dua korban perempuan diidentifikasi sebagai Katherine Cooper (22) dan Veronika Weiss (19) yang merupakan mahasiswi University of California, Santa Barbara (UCSB), dan seorang pengunjung IV Deli Mart yang menjadi korban meninggal diidentifikasi sebagai Christopher Martinez (20).
Pelaku saat itu pergi ke Isla Vista, komunitas di dekat kampus Santa Barbara City College, kemudian mengamuk dan menikam tiga pria dan menembaki orang-orang, kata Kepala Kepolisian Daerah Bill Brown. Selain itu, terdapat pula beberapa korban yang terluka akibat ditabrak mobil tersangka.
Duka Ayah Korban
Richard Martinez, ayah Christopher Martinez memberikan pernyataan yang memilukan kepada awak media pada Sabtu sore, “Ia anak yang benar-benar hebat sehingga kematiannya meninggalkan rasa kehilangan dan duka pada keluarga kami.”
“Keluarga kami berpesan pada setiap orang tua di luar sana: Anda semua tidak akan berpikir hal seperti ini akan terjadi pada anak Anda sampai hal ini benar-benar terjadi,” kata Richard yang tampak emosional berbicara dengan suara tinggi karena duka mendalam.
“Kenapa Chris meninggal? Chris meninggal karena para politisi pengecut tak bertanggung jawab dan NRA (organisasi nirlaba yang mempromosikan senjata api, Red). Mereka berbicara tentang hak menggunakan senjata, tapi bagaimana dengan hak Chris untuk hidup?” Richard menambahkan.
“Kapan kegilaan ini berhenti?” katanya. “Tidak cukupkah orang berkata, hentikan kegilaan ini, kami tidak harus hidup seperti ini? Terlalu banyak yang sudah meninggal. Kita harus berkata pada diri kita sendiri – jangan tambah satu lagi.”
Sementara itu pihak kepolisian mengatakan Elliot mengakhiri hidupnya setelah mengamuk di lokasi kejadian.
Kehilangan yang Tragis
Sebelumnya, salah satu korban, Veronika Weiss mempromosikan kegiatan asrama di halaman Facebook miliknya. Halaman Facebook itu kini dipenuhi ucapan penghormatan untuk Veronika sejak Sabtu malam.
“Beristirahat dalam damai Veronika Weiss. Sungguh tidak adil kehidupan dirampas darimu. Keprihatinan saya untuk orang-orang yang kamu kasihi,” tulis seseorang dalam komentarnya.
“... Kamu selalu tersenyum. Dan menurut saya, kamu itu cantik. Di mana kamu sekarang?” tulis yang lainnya.
“Belasungkawa saya kepada keluarga... Kehilangan yang tragis... Beristirahatlah dalam damai,” komentar lainnya di halaman Facebook Veronika.
Berdasarkan info di halaman Facebook miliknya, Veronika adalah lulusan SMA Westlake di Thousand Oaks, California.
Video Elliot di YouTube: Hukuman
Sebelum mengamuk, Elliot mengunggah sebuah video berjudul Retribution (hukuman) di YouTube. Dalam video itu, Elliot mengemukakan keinginannya untuk melakukan pembunuhan massal di sebuah asrama UCSB.
“Pada hari penghukuman, saya akan masuk ke asrama paling keren UCSB,” tuturnya, “saya akan bersenang-senang saat membunuh kalian semua.”
Kesaksian Korban Selamat
Menurut polisi, 13 orang terluka pada insiden tersebut, empat di antaranya karena ditabrak mobil, delapan karena tembakan, dan satu korban lagi belum diketahui penyebabnya.
“Beberapa korban yang terluka akibat tembakan atau luka traumatis mendapatkan perawatan di rumah sakit, dan salah satunya perlu dioperasi,” kata juru bicara kepolisian, Kelly Hoover.
Kedua kaki Nick Pasichuke patah akibat ditabrak BMW milik Elliot.
“Ada seorang pria mengendarai BMW. Saya saat itu sedang di arena meluncur olahraga skateboard dan ia mengarahkan mobilnya ke arah kami,” ungkap Nick. “Kedua kaki saya patah dan harus dioperasi. Kata polisi, saya terlempar sejauh 50 kaki (setara 15,2 meter) ke persimpangan jalan yang ramai.”
“Ini semua sangat gila,” tambahnya.
Sementara itu seorang saksi mata, Skylar Serge, menceritakan salah satu peristiwa penembakan yang terlihat dari rumahnya.
“Saya bisa melihat seorang perempuan bersepeda terlempar. Perempuan itu berdarah dan histeris. Ia tidak yakin apakah darah bercucuran dari kakinya atau air dari botol minumannya,” tutur Skylar.
Seorang saksi lainnya, Farah Reiz mengatakan perempuan tersebut kemudian ditolong oleh seorang karyawan sebuah toko yang membungkus paha perempuan itu untuk menghentikan darah.
Insiden penembakan itu terjadi di wilayah yag ramai dengan aktivitas Memorial Day pada akhir pekan.
“Para mahasiswa itu adalah yang terbaik di negara ini dan dirampasnya kehidupan mereka benar-benar terasa,” kata Presiden University of California Janet Napolitano. (cnn.com)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...