8 Perusahaan Asing diduga Penyebab Kabut Asap di Riau
MALAYSIA, SATUHARAPAN.COM – Kabut asap yang mengepul di wilayah Malaysia dan Singapura diduga disulut oleh perusahaan-perusahaan milik mereka sendiri di Riau. Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Lingkungan Hidup (LH), Balthasar Kambuaya menyatakan ada delapan perusahaan yang terlibat di balik kabut tebal yang menyelimuti kawasan Negara Jiran dan Singa putih itu.
"Dalam waktu dekat ini saya akan bertemu dengan menteri LH Malaysia dan kita akan berikan informasi kalau investor mereka di Indonesia melakukan pembakaran lahan. Jika sudah ada bukti kuat, kami akan membawa kasus ini ke pengadilan," kata Menteri LH Indonesia dalam jumpa pers di Lanud Pekanbaru, Sabtu (22/6) lalu.
Seperti dilansir dari situs utusan.com.my, sebanyak delapan perusahan yang diduga terlibat pembakaran hutan adalah PT Langgam Inti Hiberida, PT Bumi Rakksa Sejati, PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh Dinawi, PT Adei Plantation, PT Jatim Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industri, dan PT Mustika Agro Lestari.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya, yang diduga terlibat adalah milik perusahaan Singapura, Wilmar International Ltd. (WIL) dan perusahaan Malaysia Sime Darby Bhd (SIME), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) dan Asia Pacific Resources International (APRIL).
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong berjanji akan memberi sanksi kepada perusahaan asal negara mereka jika terbukti terlibat dalam pembakaran hutan.
“Pejabat Indonesia mengatakan bahwa beberapa perusahaan Singapura dan Malaysia terlibat dalam kebakaran hutan, jika perusahaan Singapura terbukti terlibat, kami tidak akan segan-segan menghukum mereka,” ujar Lee Hsien Loong seperti dikutip Reuters, pada Jumat (21/6).
Sementara itu, pihak perusahan Sime Darby dan Singapura Wilmar Grup menyangkal tuduhan menjadi penyebab kebakaran hutan di Sumatera, Indonesia, seperti dilaporkan Bloomberg, mereka mengatakan pihaknya tidak membakar lahan.
"Semua daerah operasi, kami melakukan penanaman kembali, kami tidak melakukan pembakaran – ini telah dipraktekkan sejak era 80-an. Siapapun yang tertangkap melakukan pembakaran, kami akan mengambil tindakan tegas," kata wakil presiden eksekutif di Unit perkebunan Sime Darby, Franki Anthony Dass.
Kemarin, Minggu (23/6), Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak menyatakan keadaan Darurat Bencana Kabut Asap bagi seluruh daerah Muar dan Ledang, wilayah kabupaten di Malaysia, berdasarkan laporan Indeks Pencemaran Udara (IPU), pencemaran udara di kedua daerah tersebut sangat memperihatinkan karena telah melebihi tingkat 500 IPU. Ada 211 sekolah diliburkan dan masker telah didistribusikan kepada masyarakat setempat.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...