800 Wartawan Diserang di Turki
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Sekitar 800 wartawan diserang di Turki pada tahun 2015. Sementara 156 wartawan ditahan dan 500 dihukum oleh keputusan pengadilan, menurut seorang anggota senior partai oposisi utama Turki.
Pada tahun 2015, 774 wartawan dipecat, 484 mendapat tindakan hukum yang diambil oleh otoritas peradilan, kata Wakil ketua Partai Rakyat Republik (CHP), Sezgin Tanrikulu, hari Senin (11/1).
Selain itu, 200 wartawan dan tujuh perusahaan media menjadi sasaran penyelidikan. Selain itu kasus pengadilan telah dibuka terhadap 238 wartawan, dan setidaknya ada 32 di antara mereka ditahan, kata Tanrikulu.
Tanrikulu mengingatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas ucapan selamat kepada wartawan pada Hari Kerja Jurnalis pada 10 Januari. "Media harus bebas; selama mereka bekerja untuk pers, wartawan dan reporter bebas, demokrasi negara akan makin kuat pada tingkat yang sama," kata Erdogan dalam pesannya.
Berbicara pada konferensi pers pada hari Senin itu, Tanrikulu mengatakan bahwa pesan ErdoÄan harus dipegang oleh semua orang, namun dia menambahkan gambaran Turki saat ini di mana demokrasi sedang "bangkrut."
Kebebasan pers meningkatkan kekhawatiran di Turki, di mana indeks kebebasan pers di negeri itu menurun dari peringkat 149 dunia menjadi 180 pada 2015 menurut Reporters Without Borders. Turki juga dikategorikan sebagai negara yang "tidak bebas" oleh laporan tahunan Freedom House.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...