90.000 Orang Laporkan Pelecehan Seksual Pramuka AS
TEXAS, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 90.000 orang mengajukan klaim pelecehan seksual kepada Boy Scouts of America, Organisasi Pramuka Amerika sebelum tenggat hari Senin (16/11).
Mereka menuduh pembina pramuka dan pemimpin lainnya melakukan pelecehan. Kebanyakan kasus pelecehan mereka terjadi pada tahun 1960-an, 1970-an dan 1980-an.
Dalam beberapa tahun terakhir terjadi lonjakan tuntutan hukum terhadap organisasi tersebut setelah beberapa negara bagian memberlakukan perubahan undang-undang yang memperbolehkan mereka yang menjadi korban semasa anak-anak, mengajukan tuntutan hukum di kemudian hari.
Organisasi Pramuka mengajukan klaim bangkrut pada bulan Februari untuk menyiapkan dana kompensasi bagi korban pelecehan, namun jumlah ganti rugi akan ditentukan berdasarkan negosiasi mendatang.
“Ini merupakan skandal pelecehan seksual terbesar di Amerika sejauh ini.,” kata pengacara Paul Moses kepada AFP.
Pada tahun 2010, Moses memenangkan ganti rugi sebesar 20 juta dolar bagi seorang mantan anggota pramuka yang dilecehkan oleh pembinanya.
“Kami sangat prihatin dengan banyaknya orang yang terkena dampak pelecehan di masa lalu dalam pramuka dan terharu oleh keberanian mereka yang berani mengungkapkannya,’ kata Organisasi Pramuka dalam sebuah pernyataannya. “Hati kami hancur karena tidak dapat menghilangkan perasaan sakit mereka.”
Didirikan pada tahun 1910, Organisasi Pramuka Amerika mengalami penurunan jumlah anggota dari puncaknya sebanyak empat juta pada tahun 1970-an menjadi dua juta saat ini.
Pembaruan telah diberlakukan dalam beberapa tahun belakangan termasuk di antaranya pemeriksaan latar belakang kriminal, pelatihan pencegahan pelecehan bagi staf dan sukarelawan serta peraturan yang mengharuskan setidaknya dua pembina dewasa hadir selama kegiatan pramuka.
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...