A.A Yewangoe: Kondisi Timur Tengah Terdiri dari Banyak Dimensi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Situasi politik yang ada di Timur Tengah terdiri dari banyak dimensi, tidak hanya satu sudut pandang saja, karena sulitnya menentukan satu sudut pandang sehingga Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pdt. Dr. A.A. Yewangoe, M.Th menolak memberi komentar kepada satuharapan.com, sesaat setelah dia memberikan materi pada seminar regenerasi kepemimpinan nasional yang berlangsung pada Senin (2/9) di Graha Bethel, Jakarta.
“Saya menolak mengomentari itu, karena kalau berbicara tentang situasi politik Timur Tengah yang saat ini bergejolak harus dibicarakan dari berbagai sudut pandang,” kata Yewangoe.
Yewangoe mengatakan bahwa keadaan di Timur Tengah adalah tanda awal munculnya demokrasi yang dinamakan juga dengan Arab Spring, harus dipelajari baik-baik dan dicermati dengan sungguh-sungguh.
"Saya tidak mau melihat sepotong-sepotong, karena kalau di Indonesia di berbagai forum politik yang ada kita sering salah persepsi dan tidak menyeluruh. Jadi, kondisi ini tidak dapat dikomentari secara terburu-buru," kata Yewangoe.
A.A. Yewangoe dan Gomar Gultom, Sekretaris Umum PGI hadir sebagai perwakilan dari PGI yang menyampaikan materi kepemimpinan di PGI sekaligus berbagi pengalaman kepada pengunjung yang hadir pada seminar yang diselenggarakan Forum Umat Kristen Indonesia, PGI, PGLII, PGPI, KWI, Persekutuan Gereja Baptis Indonesia, Gereja Bala Keselamatan, Gereja Ortodoks, dan PGIW DKI tersebut.
Seminar Regenerasi Kepemimpinan Nasional, Gereja, dan Politik Pemerintahan bertujuan untuk memperkenalkan regenerasi kepemimpinan nasional dengan kacamata Kristiani kepada masyarakat, sehingga di kemudian hari lahir pemimpin-pemimpin baru Kristiani di tingkat nasional.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...