Abbas ke Jerman Bertemu Merkel dan Cek Medis
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM-Presiden Palestina, Mahmud Abbas, berangkat ke Jerman pada Senin (5/4) untuk "pengecekan medis rutin" dan untuk bertemu Kanselir Jerman, Angela Merkel, menurut sumber di kantornya mengatakan kepada AFP.
Kurang dari dua bulan sebelum pemilihan umum Palestina pertama dalam 15 tahun, Abbas yang berusia 86 tahun meninggalkan kompleks kepresidenan di Ramallah di Tepi Barat menggunakan helikopter menuju Yordania, kata sumber itu.
Dia akan terbang ke Jerman sebelum kembali pada hari Kamis (8/4), kata sumber menambahkan, meminta anonimitas menunggu pengumuman resmi.
Pemilihan legislatif Palestina dijadwalkan pada 22 Mei, dengan pemungutan suara presiden ditetapkan pada 31 Juli.
Abbas, yang terpilih sebagai presiden Otoritas Palestina dalam pemungutan suara terakhir tahun 2005 setelah kematian Yasser Arafat, belum menyatakan apakah dia akan mencalonkan diri lagi.
Gerakan Fatah-nya yang sekuler, yang mengontrol Tepi Barat, telah mengajukan daftar calon untuk pemilihan legislatif.
Abbas, diketahui sebagai seorang perokok berat, dia dirawat di rumah sakit karena pneumonia pada tahun 2018, memicu spekulasi tentang kemungkinan rencana suksesi Palestina.
Kunjungan ke luar negerinya yang terakhirnya dilakukan saat Abbas dan Fatah menghadapi tekanan politik yang memuncak. Dalam pemilihan legislatif, Fatah menghadapi tantangan dari faksi-faksi pembangkang termasuk dari daftar “Kebebasan”, yang dipimpin oleh keponakan almarhum Arafat, Nasser Al-Kidwa.
“Kebebasan” telah didukung oleh Marwan Barghouti, seorang pemimpin populer yang oleh para pendukungnya disebut sebagai Mandela-nya Palestina. Barghouti menjalani hukuman seumur hidup di Israel karena diduga mengatur serangan mematikan selama intifada (pemberontakan) kedua Palestina dari 2000-2005.
Mantan kepala keamanan Gaza Abbas, Mohammed Dahlan, yang saat ini berada di pengasingan di Abu Dhabi, juga mendukung daftar dari kelompok penantang. Sementara mantan Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad, mantan pejabat Bank Dunia dengan rekam jejak pemberantasan korupsi, mendukung kelompoknya sendiri.
Pemilihan Palestina mengikuti kesepakatan tentang prosedur pemungutan suara antara Fatah dan Hamas yang mengontrol jalur Gaza yang diblokade Israel. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...