Acara 21 November: Dari Iwan Fals hingga “Si Kabayan”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyanyi dan pemusik legendaris, Iwan Fals, menggelar konser di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 21 November pukul 16.00, dalam tajuk “Konser Iwan Fals Untukmu Indonesia”.
Konser yang dipromotori oleh SIMO Music Entertainment itu mengusung tema alam, sosial politik, cinta dan nasionalisme, serta menanamkan pemahaman cinta Tanah Air. Dalam konser ini, Iwan Fals akan membawakan sekitar 16 lagu terkenalnya.
Iwan mulai merebut perhatian pencinta musik Tanah Air pada 1975. Lewat lagu-lagunya, ia memotret suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia), seperti dapat dibaca di wikipedia.org, mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya.
Iwan Fals sangat dipuja oleh kaum “akar rumput”. Kesederhanaannya menjadi panutan penggemarnya yang tersebar di seluruh Nusantara. Penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia, biasa dikenal dengan “OI”, yang kantor cabangnya dapat ditemui di setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.
Harga tiket “Konser Iwan Fals Untukmu Indonesia”: Platinum Rp 1.000.000, Gold A Rp 950.000, Gold B Rp 900.000, Gold C Rp 750.000, Silver A Kanan Rp 500.000, Silver A Kiri Rp 500.000, Silver B Kanan Rp 400.000, Silver B Kiri Rp 400.000.
Marlupi Dance Academy Persembahkan “Si Kabayan”
Selain konser Iwan Fals, pergelaran Marlupi Dance Academy, “Si Kabayan”, dapat menjadi pilihan untuk mengisi acara malam Minggu. Pertunjukan “Si Kabayan” dilangsungkan di Galeri Indonesia Kaya pada Sabtu, tanggal 21 Oktober 2015, pukul 15:00.
“Si Kabayan” berkisah tentang Kabayan, pemuda desa yang jujur dan lugu, yang terpesona kepada bunga desa bernama Nyi Iteung, yang baik hati dan ramah. Mereka saling jatuh cinta, tetapi tantangan segera menghadang. Kabayan datang dari keluarga yang sangat sederhana dan ia ingin memberikan hadiah perkawinan yang sangat berharga untuk Iteung. Lalu, berhasilkah Kabayan mewujudkan impiannya?
Marlupi Dance Academy (MDA) didirikan oleh Marlupi Sijangga di Surabaya pada tahun 1956, dan tercatat sebagai sekolah ballet tertua dan terbesar di Indonesia. Pada 1993, MDA membuka cabang di Jakarta yang berkembang pesat di bawah kepemimpinan putri Marlupi, Fifi Sijangga.
Hasil kerja keras MDA selama 60 tahun telah menghasilkan banyak penari dan pengajar dengan standar internasional. MDA memiliki satu studio pusat dan 17 cabang di Jawa Timur serta satu studio pusat di Jakarta dan 17 studio cabang di Jabodetabek. Murid MDA berjumlah lebih kurang 2.500 di seluruh Indonesia.
MDA menawarkan program Pre School Ballet untuk usia 2,5 tahun – 5 tahun, Ballet Klasik, Adult Ballet, ISTD Jazz Class, Jazz Funk Hip Hop, Standing Pilates, dan Body Conditioning.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...