ACI, Aku Cinta Indonesia Dibuat Kembali Versi Layar Lebar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Film serial televisi “Aku Cinta Indonesia” yang pernah menjadi hits pada tahun 1985 di TVRI kini digarap kembali ke dalam film layar lebar dengan judul Kau dan ACI: Aku Cinta Indonesia.
Film ini rencananya akan dirilis pada 1 Januari 2014, mengambil setting lokasi di lereng Gunung Merbabu, wilayah Kopeng, Kabupaten Semarang. Selain Kopeng, film ini juga mengambil lokasi syuting di Boyolali dan Jakarta.
Sutradara dari film ini, Dirmawan Hatta menyatakan dipilihnya wilayah Kopeng sebagai tempat syuting bertujuan untuk mengangkat kembali alam dan budaya tradisional Nusantara, salah satunya adalah daerah Getasan.
Kau dan ACI ini dibintangi oleh Elang El Gibran, Zulva Maharani Putri, M Syihab Imam Muttaqin, Jay Wijayanto, Denanda (Salma), Pong Hardjatmo dan beberapa aktor muda lainnya.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta. Daerah lain seperti di Kecamatan Getasan ini perlu diangkat baik budaya maupun kesenian serta kondisi alam agar masyarakat Indonesia tahu,” kata dia.
Film ini juga didorong oleh rasa keprihatinan terhadap perkembangan dan kualitas film anak-anak remaja saat ini. Akhirnya ia dan beberapa rekannya tergerak untuk kembali mengangkat film ACI seperti yang pernah mereka lihat di masa kecil.
Ia juga mengaku bahwa semula film ini akan dibuat serial seperti dulu, namun karena kondisi tidak memungkinkan, akhirnya cara satu-satunya adalah dengan mengangkatnya ke layar lebar.
Sinopsis Kau dan ACI: Aku Cinta Indonesia
Cahaya (Zulva Maharani Putri) adalah murid pindahan asal Jakarta yang ibunya, Cici (Dyah Ekowati), adalah seorang wanita karir yang telah lama menjanda. Dengan kesibukannya, Cici merasa tidak bisa mendampingi anaknya yang masih memerlukan perhatian penuh. Oleh karena itu, ia menitipkan Cahaya kepada ibunya yang tinggal di desa.
Karena tidak ada pilihan, dengan terpaksa Cahaya mau menerima keputusan ibunya itu dan pindah ke SMP disana.
Di sekolah itulah, Cahaya bertemu dengan Andi dan Ian, dua sahabat karib. Kemudian mereka bertiga membangun sebuah hubungan persahabatan. Tidak hanya itu, mereka juga mengenal akan arti budaya dan dan musik.
Dalam sebuah proses yang panjang, akhirnya mereka bergabung dengan Tiwi, Nanda, Bagas, Ichsan dan beberapa teman-teman sekelas lainnya untuk membentuk sebuah kelompok musik dengan paduan suara yang dilengkapi dengan koreografi tarian tradisional dan irama dari alat-alat musik tradisional.
Demi mencapai satu tujuan, mereka harus bisa mengatasi konflik-konflik yang terjadi diantara mereka.
Sarat Makna
Film yang baik ditonton untuk keluarga ini sangat memiliki banyak makna. Diantaranya adalah tentang bagaimana menghargai budaya dan kebersamaan. Nantikan film Kau dan ACI: Aku Cinta Indonesia di bioskop-bioskop terdekat pada Januari 2014. (suaramerdeka.com & balibackpacker.blogspot.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...