Ada 203 Kejadian Bencana Per Januari
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ada 203 kejadian bencana pada bulan Januari 2014. “Dengan jumlah korban 178 orang meninggal. 1,2 juta mengungsi dan menderita, puluhan ribu rumah rusak berat.” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers ‘Perlindungan Anak dalam Situasi Bencana’ di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta pada Selasa (3/2).
Kejadian bencana terbesar di Sulawesi Utara. Dalam penanganan rehabilitasi dan rekontruksi pasca banjir bandang dan longsor di Sulawesi Utara, “kebutuhan rehabilitasi dan rekontruksi hampir mencapai 2 triyun Rupiah.” kata Sutopo.
Sementara penanganan Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara masih terus dilakukan. Tim evakuasi yang terdiri dari 170 personil Tim SAR Gabungan masih menyisir tempat-tempat yang diperkirakan ada korban di sekitar desa Suka Meriah, tempat lintasan awan panas. Tebal abu vulkanik 30 centimeter memungkinkan adanya korban tertimbun abu vulkanik maupun material awan panas .
Sutopo mengatakan,“Sampai dengan hari ini 15 orang meninggal dunia karena terjangan awan panas di Sinabung, 3 orang luka-luka masih dirawat di rumah sakit. Dari 15 korban, 7 orang mahasiswa, 4 orang pelajar SMA, kemudian 4 orang warga, di mana 3 berasal dari pengungsi dan satu warga Kaban Jahe yang akan ziarah bersama bapaknya, sekarang masih menderita sakit di rumah sakit.”
Lanjutnya,”Saya baru pulang hari Jum’at kemarin. Saya tanggal 29 di titik yang sekarang terjadi kemarin awan panas itu.” Dia menyebut sejumlah orang yang meninggal pada Sabtu siang (1/2) itu berada di tengah lintasan awan panas.
“Mereka hanya nonton, mau mengabadikan dan sebagainya. Awan panas itu dari puncak sampai radius 3 kilometer tempat berdiri mereka, itu kecepatannya 100 kilo per jam. Temperaturnya awan panas 600 sampai 700 derajat Celcius. Ini sangat berbahaya sekali tetapi nyatanya masih ada warga yang bisa masuk, nonton. Kami tidak menyalahkan tetapi ini menjadi evaluasi kita bersama baik Pemerintah maupun warga masyarakat agar lebih hati-hati.”
Sutopo menyebutkan jumlah pengungsi di Sinabung terakhir tercatat 30 400 jiwa atau 9814 kepala keluarga (KK). Jumlah kelompok lansia 2205, ibu hamil 261 jiwa, dan bayi 1280.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...