Adakah Tombol Nuklir AS-Korea Utara?
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden AS Donald Trump mencuit hari Selasa (2/1) sebagai tanggapan atas pernyataan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa tombol nuklirnya "lebih besar" dan "lebih dahsyat" daripada milik Kim.
Pada kenyataannya, tidak ada tombol nuklir seperti itu.
Negara yang memiliki senjata nuklir, masing-masing memiliki sistemnya sendiri untuk memulai sebuah serangan nuklir, tapi, kebanyakan bergantung kepada pemimpin sebuah negara sebelum otorisasi serangan diberikan.
Di Amerika, meluncurkan sebuah serangan nuklir merupakan proses yang rahasia dan rumit yang melibatkan sebuah tas kantor (koper) berwarna hitam yang digunakan oleh presiden AS untuk memerintahkan penggunaan senjata nuklir atau yang disebut dengan "nuclear football" seberat 20 kilogram. Tas ini selalu dibawa oleh ajudan militer presiden kemanapun dia pergi.
Tas kantor ini dilengkapi alat-alat komunikasi dan sebuah panduan yang memuat rencana perang. Panduan ini juga berisi daftar tempat-tempat yang bisa disasarkan oleh senjata nuklir Amerika.
Seandainya Trump memerintahkan serangan nuklir, dia harus mengidentifikasi dirinya kepada pejabat militer dengan sebuah kode, yang disebut “biscuit,” dan dibawa oleh presiden setiap saat. Presiden memberi perintah itu kepada Pentagon di Washington DC dan Strategic Air Command di Nebraska.
Presiden tidak perlu persetujuan dari pihak lain, termasuk Kongres dan Angkatan Bersenjata, untuk mengeluarkan otorisasi serangan nuklir seperti itu.
Perang retorika tentang tombol nuklir dimulai hari Senin (1/1) ketika Kim dalam pidatonya mengatakan, "Bahwa saya punya tombol nuklir di meja saya adalah kenyataan, bukan ancaman." Ia menambahkan, "Seluruh daratan Amerika Serikat dalam jangkauan serangan nuklir kami."
Korea Utara adalah negara terkucil yang program nuklirnya dikembangkan secara rahasia dan banyak ahli nuklir internasional yang meragukan adanya tombol nuklir di meja Kim.
Meskipun tombol nuklir adalah imajinasi orang-orang, Trump menjawab pidato Kim di Twitter pada hari Selasa (2/1) bahwa tombolnya lebih besar.
"Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan "Tombol nuklir selalu ada di mejanya." Tolong seseorang dari rezimnya yang melemah dan kelaparan beri tahu dia bahwa saya juga punya tombol nuklir, tapi jauh lebih besar dan lebih dahsyat daripada miliknya, dan tombol saya berfungsi!" (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...