Afganistan, Serangan Bom di Masjid, 62 Tewas
KABUL, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 62 orang tewas akibat serangan pada sebuah masjid di Distrik Haska Mina, Provinsi Nangarhar ,Afghanistan ketika umat tengah menjalankan shalat Jumat.
Korban “telah meningkat menjadi 62 orang tewas dan 33 lainnya cedera,” kata seorang juru bicara gubernur setempat.
Beberapa ledakan terjadi di sebuah masjid di Afghanistan timur itu, membuat banguna itu runtuh pada saat jemaah sedang shalat Jumat, menewaskan setidaknya 62 dan melukai lebih dari 100, kata para pejabat.
Pihak Taliban dan kelompok Negara Islam atau ISIS diketahui aktif di Provinsi Nangarhar. Namun pihak Taliban mengecam serangan itu dan menyalahkan kelompok ekstremis ISIS.
Attaullah Khogyani, juru bicara Gubernur Provinsi Nangarhar, mengatakan bom telah ditempatkan di dalam masjid di daerah Jawdara di distrik Haska Mena.
"Orang-orang yang menggunakan ekskavator masih bekerja untuk mengeluarkan jenazah dan korban cedera dari bawah atap," kata Sohrab Qaderi, seorang anggota dewan Provinsi di Nangarhar, seperti dikutip AFP. Dia menambahkan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat.
Malik Mohammadi Gul Shinwari, seorang tetua suku dari daerah itu, mengatakan bahwa masjid itu telah dihancurkan. "Itu adalah pemandangan memilukan yang saya saksikan," kata Shinwari.
Ledakan itu terjadi setelah PBB mengeluarkan laporan baru pada hari Kamis yang mengatakan tentang meningkatnya jumlah warga sipil yang terbunuh atau terluka di Afghanistan dari Juli hingga September.
Warga sipil telah lama menanggung beban kekerasan dalam konflik di Afghanistan, dan PBB menyebut korban itu "sama sekali tidak bisa diterima."
PBB menyalahkan terutama pada unsur-unsur anti-pemerintah, seperti ISIS dan Taliban, meskipun PBB juga mendokumentasikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah korban yang disebabkan oleh serangan pasukan pro-pemerintah.
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...