Afsel Tolak Berikan Visa untuk Dalai Lama
Afsel khawatir protes oleh Tiongkok; Ini merupakan penolakan ketiga kepada Dalai Lama oleh Afsel.
JOHANESBURG, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, kembali ditolak untuk daltang ke Afrika Selatan untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Dunia ke-14 penerima hadiah Nobel Perdamaian.
Penolakan pemberian visa untuk Dalai Lama itu kemungkinan karena Afrika Selatan khawatir akan protes oleh Tiongkok, dan masalah perdagangan kedua negara. Sebelumnya, Dalai lama gagal ke Afsel untuk menghadiri pemakaman Nelson Mandela, sesama penerima Nobel Perdamaian, karena tidak mendapatkan visa.
Kantor perwakilan Tibet di India juga menyebutkan bahwa Dalai Lama membatalkan kunjungan ke Afsel, kata juru bicara bidang kerja sama dan hubungan internasional, Clayson Monyela dalam sebuah pernyataan seperti dikutip situs berita setempat, mg.co.za.
Perwakilan Dalai Lama di Afrika Selatan, Nangsa Choedon, mengatakan bahwa para pejabat departemen di Afsel menelepon kantornya dalam sepekan terakhir memberi tahu bahwa mereka tidak akan memberikan visa. Namun mereka belum menerima konfirmasi tertulis. "Untuk saat ini, Dalai Lama telah memutuskan untuk membatalkan perjalanannya ke Afrika Selatan," kata Choedon.
KTT itu merupakan pertemuan tahunan yang diadakan di Cape Town pada bulan depan. Pengaturan sedang dilakukan oleh panitia lokal yang dibentuk oleh yayasan yang mewakili empat pemenang Afrika Selatan, Uskup Agung Emeritus Gereja Anglikan, Desmond Tutu, Nelson Mandela, FW de Klerk dan Albert Luthuli.
Media setempat, The Cape Times melaporkan bahwa Desmond Tutu menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan itu jika Dalai Lama tidak diizinkan untuk memasuki negara tersebut.
Wali kota Cape Town, Patricia de Lille, yang menjadi tuan acara tersebut, telah menginstruksikan pejabat kota untuk menanyakan kepada pemerintah tentang apakah Dalai Lama telah ditolak permintaan visanya. "Kami belum mendengar dari mereka, tapi saya tidak akan putus harapan bahwa pemerintah kita tidak akan mempermalukan Dalai Lama lagi," kata De Lille.
Penolakan Ketiga
Hal ini adalah ketiga kalinya dalam lima tahun terakhir Dalai Lama tidak bisa mendapatkan visa untuk memasuki Afrika Selatan. Pada bulan Maret 2009, Afrika Selatan menolak mengeluarkan visa untuk Dalai Lama karena tidak ingin perhatian dunia pada persiapan Piala Dunia 2010 terganggu.
Pada saat itu, juru bicara presiden, Kgalema Motlanthe Thabo Masebe, mengatakan seluruh dunia terfokus pada Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia, dan pemerintah ingin dunia tetap fokus pada Afrika Selatan.
"Pada kunjungan sekarang, Dalai Lama bisa mengalihkan fokus dari Afrika Selatan ke masalah di Tibet," kata Masebe. Namun dia menambahkan bahwa Tiongkok adalah mitra dagang utama Afrika Selatan, namun hal itu tidak memainkan peran dalam keputusan pemerintah.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Yayasan Nelson Mandela menyebutkan bahwa mereka mengharapkan Dalai Lama hadir dalam KTT ke-14 pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu. KTT ini diselenggarakan di Cape Town antara lain untuk menghormati kehidupan Nelson Mandela.
Tashi Phuntsok, juru bicara pemerintah Tibet di pengasingan mengatakan, jika laporan itu benar, sangat disayangkan bahwa pemerintah Afrika Selatan tidak memperlakukan Dalai Lama seperti yang terjadi dengan peraih Nobel lainnya. Dia menyebutkan pemenang Nobel lainnya menyatakan mendukung Dalai Lama.
Dalai Lama adalah pemimpin Tibet yang menginginkan peningkatan otonomi bagi Tibet, Tanah Air-nya yang telah dikuasai Tiongkok pada 1959. Dia berada di pengasingan sejak 1959, dan Tiongkok menuduh dia sebagai separatis.
Dalai Lama disambut ke Afrika Selatan pada tahun 1996 dan bertemu dengan Nelson Mandela, presiden kulit hitam pertama dan terpilih secara demokratis pertama negara itu. Namun pada 2009, pemerintah Afrika Selatan menolak kehadiran Dalai Lama, kemudian pada Oktober 2011, visa untuk dalai Lama ditolak. Dia berencana menghadiri acara ulang tahun ke-80 Desmond Tutu, sesama pemenang Nobel Perdamaian.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...