Ahli Bahan Peledak Irak Berusaha Jinakkan Ranjau di Kapal Minyak
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Ahli bahan peledak Irak sedang bekerja untuk menjinakkan ranjau besar yang ditemukan di sebuah kapal tanker minyak di Teluk Persia dan mengevakuasi awaknya, kata pihak berwenang hari Jumat (1/1).
Pernyataan itu muncul sehari setelah dua perusahaan keamanan swasta mengatakan para pelaut khawatir mereka telah menemukan ranjau limpet di MT Pola, kapal tanker berbendera Liberia di perairan lepas pelabuhan Basra, Irak. Ranjau limpet adalah jenis ranjau laut yang dipasang di sisi kapal, biasanya oleh anggota pasukan khusus penyelam. Ini kemudian meledak, dan dapat merusak kapal secara signifikan.
Pernyataan Irak mengatakan bahwa ranjau tersebut telah dipasang ke sebuah kapal tanker yang disewa dari Perusahaan Pemasaran Minyak SOMO Irak yang sedang mengisi bahan bakar kapal lain. Pasukan angkatan laut Irak melakukan "upaya besar untuk menyelesaikan misi" dengan aman, kata Media Keamanan Irak, yang berafiliasi dengan pasukan keamanan negara.
Ketegangan AS-Iran
Itu adalah konfirmasi resmi Irak pertama yang dikeluarkan bahwa ranjau ditemukan di kapal tanker Irak yang sedang mentransfer bahan bakar di Teluk Persia ke kapal lain. Itu tidak mengidentifikasi kapal atau memberikan rincian lebih lanjut.
Penemuan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat di hari-hari menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Donald Trump.
Amerika telah melakukan flyover pembom B-52 dan mengirim kapal selam nuklir ke Teluk Persia atas apa yang digambarkan oleh pejabat Trump sebagai kemungkinan serangan Iran pada peringatan satu tahun serangan drone AS di Baghdad yang menewaskan seorang jenderal top Iran, dan pemimpin milisi Irak teratas, Qassem Soleimani. Irak menandai hari itu dengan serangkaian acara pada pekan ini.
Pada hari Kamis (31/12), Operasi Perdagangan Kelautan Kerajaan Inggris, sebuah organisasi di bawah angkatan laut kerajaan Inggris, mengatakan di situs webnya bahwa "benda tak dikenal" telah dipasang ke lambung kapal di sekitar Pelabuhan Khor Al-Zubair Irak, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Kapal MT Pola berfungsi sebagai penyimpanan bahan bakar minyak terapung dari Organisasi Pemasaran Minyak Irak, kata Sudharsan Sarathy, seorang analis minyak senior di perusahaan analisis data Refinitiv. Kapal yang lebih kecil membawa bahan bakar minyak ke kapal, yang kemudian melakukan transfer antar kapal di Teluk Persia ke klien.
Sarathy mengatakan MT Pola sedang melakukan transfer antar-kapal dengan MT Nordic Freedom, sebuah kapal tanker berbendera Bermuda.
Pernyataan hari Jumat itu mengatakan tim penanganan bahan peledak dari Kementerian Dalam Negeri Irak diangkut ke tempat kejadian setelah "benda asing" diamati menempel di salah satu kapal di ruang tunggu di perairan internasional Irak, 28 mil laut dari pelabuhan minyak Irak.
Meski gelombang tinggi, kapal yang menerima bahan bakar dievakuasi selama tim Irak masih bekerja untuk menjinakkan ranjau dan mengevakuasi kapal pengisian bahan bakar, katanya.
Pada tahun 2019, AS menyalahkan Iran atas serangkaian serangan ranjau limpet terhadap kapal tanker minyak di dekat Selat Hormuz, pintu masuk sempit di Teluk Persia yang dilalui 20% dari semua kapal minyak dunia. Iran membantah terlibat. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Mega Move it Fest Bangkitkan Musisi Timur dari Ambon
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Festival musik tahunan "Mega Move it Fest", membangkitkan kembali...