Kaisar Jepang Akui Kesulitan Akibat Pandemi COVID-19
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Kaisar Jepang, Naruhito, mengucapkan terima kasih kepada para profesional medis dan mengakui kesulitan yang disebabkan oleh virus corona. Itu disampaikan dalam pesan tahun baru yang dibagikan melalui video, yang pada tahun-tahun publik biasa disampaikan di depan kerumunan besar di istana.
Kaisar dan istrinya, Permaisuri Masako, duduk berdampingan, di samping tanaman bonsai. Naruhito mengatakan, "rasa hormat dan terima kasih yang dalam" kepada dokter dan perawat yang merawat pasien COVID-19 dan menyampaikan empati kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau berjuang dalam kesepian.
“Selama setahun terakhir ini, kita semua menghadapi banyak masalah dan kesusahan terkait penyebaran virus corona yang belum pernah dialami oleh sebagian besar dari kita yang hidup di zaman ini dalam skala seperti itu,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa dia khawatir dengan diskriminasi yang diderita oleh mereka yang pernah sakit atau bekerja di bidang medis, sebuah fenomena yang tersebar luas di Jepang yang konformis.
“Saya berharap dengan segenap hati untuk dapat bertemu dengan kalian semua lagi, secara langsung,” katanya, usai berdoa untuk perdamaian dunia.
Jepang telah mengalami lebih dari 3.000 kematian akibat COVID-19. Kekhawatiran berkembang tentang lonjakan kasus lainnya, dan mencapai rekor harian sebanyak 1.337 infeksi baru di ibu kota Tokyo pada hari Kamis (31/12).
Istana Kekaisaran di pusat kota Tokyo dibuka untuk umum setiap tahun baru dan kerumunan orang bersorak atas penampilan keluarga kekaisaran.
Masako mengucapkan "Selamat Tahun Baru," di awal pesan dan berbicara selama 30 detik terakhir dari pesan yang hampir tujuh menit. Dia mengenakan setelan kremnya yang serasi dengan warna dasi Naruhito.
“Saya berdoa dari lubuk hati saya yang paling dalam agar tahun ini menjadi tahun yang selembut mungkin bagi Anda semua. Musim dingin ini sangat keras dengan salju lebat di beberapa daerah lebih awal dari biasanya, jadi berharap semua orang tetap sehat,” kata Masako.
Pesan video itu adalah pertama bagi Naruhito. Ayahnya, Kaisar Emeritus Akihito, melakukan dua kali, setelah bencana tsunami di timur laut Jepang pada 2011 dan ketika dia mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun 2016.
Kaisar tidak memiliki kekuatan politik di Jepang, tetapi memiliki makna simbolis bagi banyak orang. Bahkan kakek Naruhito, Hirohito, kaisar pada masa perang, dipandang sebagai pria lembut yang mencintai alam di tahun-tahun pasca perang. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...