Ahli Kesehatan Usul Australia Buat Lisensi Membeli Rokok
SIDNEY, SATUHARAPAN.COM - Dalam usulan yang diajukan ke pemerintah Australia, perokok nantinya harus membawa lisensi kartu pintar untuk membeli rokok, agar pemerintah bisa melacak kebiasaan mereka dan memenuhi target untuk menyampaikan pesan berhenti merokok secara lebih efektif, sebagaimana dikatakan akademisi hukum dan kesehatan.
Sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Medical Journal of Australia, Profesor dari University of Sidney Law School, Roger Magnusson bersama chief executive dari Lembaga Kanker New South Wales, Profesor Simon Chapman, menyampaikan bahwa skema lisensi bisa mempersulit anak-anak dan remaja untuk membeli rokok.
Professor Simon Chapman selaku pembuat proposal lisensi anti rokok tahun lalu, mengatakan perokok dewasa jika ingin merokok dapat dipaksa untuk membeli lisensi untuk membeli rokok, dengan memverifikasi informasi usia dan identitas yang pada kartu pintar. Pengecer kemudian perlu mencocokan semua persediaan produk rokok yang mereka beli dari grosir, terhadap catatan digital penjualan eceran hanya bagi perokok berlisensi.
Hal ini akan membantu membuat database perokok dan pembelian rokok mereka. Sementara itu juga akan menciptakan iklim yang kondusif bagi pengecer untuk mematuhi undang-undang yang melarang penjualan produk tembakau pada anak-anak.
Mereka mengatakan kartu pintar tanpa fitur ini masih tetap memiliki otoritas kesehatan untuk mendeteksi perilaku variasi dan pola pada perokok dan dalam upaya pengembangnya menjadi lebih canggih lagi, serta mengkomunikasikan secara individu untuk membantu perokok agar berhenti. Hal ini akan memungkinkan evaluasi ketat program berhenti merokok, memastikan fokus urusan kesehatan masyarakat pada strategi berbasis fakta yang akan menghasilkan manfaat.
Profesor Chapman menggambarkan di mana perokok harus mengikuti pra-lisensi risiko merokok dan batas berapa banyak rokok yang mereka beli. Professor Magnusson dan Profesor David Currow, dari Lembaga Kanker NSW mengatakan ini merupakan sistem sederhana yang diperlukan.
Sementara kritikus mengatakan skema ini bisa menciptakan stigma yang buruk melalui pencatatan pecandu terdaftar, namun para professor mengatakan manfaat skema ini lebih penting dari segala kekhawatiran tersebut. (theage.com.au)
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...