Ahok: Fasum Bersih Kalau Hitungannya Bisnis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menyatakan akan menggandeng swasta untuk membenahi Terminal Bus Rawamangun yang dinilai pembangunannya terlanjur gagal. Pembenahan itu kini tengah memasuki tahap lelang. Menurut Ahok, bila terminal ini dikerjakan oleh swasta, sama dengan fasilitas-fasilitas umum (fasum) lain, pembangunan dipastikan akan lebih profesional. Apalagi, pembangunan dilakukan dengan hitungan bisnis.
Ahok lun menganalogikannya dengan fasum toilet di berbagai mall yang dikerjakan oleh swasta. Menurutnya, toilet tetap terjaga bersih karena hitungannya adalah bisnis. Lain halnya toilet milik oemerintah di terminal-terminal yang justru lebih kotor.
"Coba Anda bandingkan WC di GOR dan terminal sama WC di mall. Bersih toh? Pemerintah dapat uang malah. kenapa mesti bersih, itu karena hitungannya bisnis. Kalau terminal dan GOR dikelola seperti itu pasti bersih," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta Pusat, Senin (1/6) malam.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku jengkel karena revitalisasi terminal yang sedianya dapat digunakan awal tahun akhirnya justru tak berfungsi. Padahal, dana sebesar kurang lebih Rp 40 miliar telah dikucurkan untuk pembangunan terminal. Terlebih, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI kembali meminta dana senilai Rp 12 miliar untuk melakukan pembenahan pada terminal yang 'salah bangun' tersebut.
"Kami rela keluar uang asal dapat fungsi. Masalahnya ini sudah keluar uang, tetap nggak jalan fungsinya. Permintaan kacau balau," ujar Ahok geram.
Selain terminal, Ahok juga memaparkan ada sejumlah proyek yang dikerjakan oleh dinas dan dinilai gagal, yakni pembangunan halte dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Atas berbagai pertimbangan, Ahok akhirnya memutuskan untuk menggandeng swasta pada pembangunan fasum berskala masif seperti GOR, terminal, dan berbagai layanan lain. Namun demikian, Ahok tetap menyerahkan pembangunan seperti rumah sakit dan sekolah pada dinas terkait.
"Untuk rumah sakit atau sekolah tetap dinas yang kerjain, nggak bisa swasta," ujar Ahok.
Sebelumnya, permasalahan Terminal Rawamangun ini enggan dikonfirmasi oleh Kepala Dishubtrans Benjamin Bukit. Kendati Ahok mengisyaratkan akan membongkar ulang Rawamangun, Benjamin tak angkat bicara.
“Belum ini masih pendalaman,” kata Benjamin singkat.
Menurut penjelasan dari Biro Hukum DKI, Solafide Sihite, Ahok menginstruksikan agar Terminal Rawamangun dibongkar atau dirobohkan untuk kemudian dibangun kembali agar terminal berjalan sesuai fungsinya. Pembongkaran ini tengah memasuki proses lelang kegiatan dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BKAD).
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...