Ahok: Ibu Rini Itu Orang Paling Kaya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku beruntung bisa menjalin sinergi secara langsung dengan Menteri BUMN Rini Soemarno dalam mengembangkan infrastruktur perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta.
"Menteri BUMN Ibu Rini itu orang paling kaya dan berkuasa (kuasa pemegang saham ratusan BUMN, pembina sekaligus pengawas BUMN)," kata Basuki, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, hari Kamis (8/10).
Dalam kerja sama itu Perum Perumnas dan PT Jakpro membangun kawasan terpadu rumah susun terbesar di Indonesia berupa 40 tower yang dapat menampung 18.000 hunian atau sekitar 72.000 jiwa, dengan total investasi sekitar Rp 4,3 triliun.
Ahok menyebutkan BUMN merupakan mitra potensial yang harus diajak kerja sama membangun Jakarta.
"Cita-cita kami BUMD dan BUMN bisa bergabung. Kalau sudah bergabung kekuatannya tidak mungkin dikalahkan, karena banyak hal yang bisa dikembangkan bersama," kata dia.
Ia pun mengatakan untuk mengeksekusi berbagai idenya untuk membangun Jakarta sudah semakin mudah karena posisinya saat ini menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.
"Dulu saya pengusaha, susah mengalahkan penguasa. Tapi sekarang saya yang jadi `penguasa(ha)` DKI. Dengan pengalaman pengusaha dan penguasa (ha), kita (BUMN dan BUMD) bisa lebih besar. Semua pekerjaan bisa dibereskan," kata dia.
Ia mengakui kemitraan BUMN dan Jakpro ini merupakan awal yang baik meskipun nantinya ada berbagai kendala yang terjadi di lapangan.
"Ya sih, terkadang ribut-ribut itu perlu. Itu biasa. Menghadapinya memang harus galak. Tapi galak saya sudah kurangi," kata Ahok yang disambut gelak tawa para tamu.
Ia pun membeberkan, Pemda DKI sesungguhnya memiliki lahan yang sangat luas yang bisa dikembangkan untuk keperluan hunian masyarakat.
"Bayangkan di sepanjang kali Ciliwung setidaknya ada 35.000 bidang tanah yang bisa dimanfaatkan untuk rusun dan keperluan lainnya," kata dia.
Hal yang paling konkrit kemitraan Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian BUMN adalah soal rencana pengalihan pengelolaan dan pengalihan saham PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) kepada PT Jakpro.
"Kita sedang gencar mengembangkan kemampuan pendanaan JakPro. Ibu Rini kemarin memberi Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 34,23 triliun tahun 2016 kepada 23 BUMN. Ini saya tahun depan akan menyuntik modal kepada JakPro sebesar Rp10 triliun, hanya satu perusahaan," kata dia.
Meski begitu ia mengakui akan memiliki permasalahan yang sama saat akan menyuntik modal JakPro.
"Ibu Rini harus meminta persetujuan dari DPR-RI, saya harus berhadapan dengan DPRD Pemprov DKI Jakarta," kata dia.
Tapi tambah Ahok, bahwa apa saja yang dikerjakan untuk Jakarta jika dilakukan dengan baik, tentu bisa menjadi contoh bagi propinsi lain di Indonesia. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...