Ahok Imbau Pendukungnya Perhatikan Aturan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengimbau kepada para pendukungnya terutama yang tergabung dalam relawan Teman Ahok agar memperhatikan dan taat aturan.
"Kita mengimbau orang mau dukung saya, ya harus memperhatikan aturan jangan terlalu semangat sampai aturan itu dilanggar, jadi stres sendiri akhirnya kan," kata Ahok di Jakarta, hari Senin (6/6).
Imbauan itu muncul ketika Pemerintah Singapura tidak mengizinkan dua pendiri Teman Ahok masuk Singapura dan diusir pulang.
Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia menyebutkan bahwa Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, dimintai keterangan oleh petugas Imigrasi saat tiba di Bandara Changi Singapura, hari Sabtu (4/6).
"Kita memang harus hargai Singapura, kalau kita baca orang Filipina juga dilarang kegiatan waktu pilpres mereka," kata Ahok.
Dia menjelaskan kalau di Singapura ada undang-undang yang mengatur orang asing tidak boleh membuat kegiatan yang berbau politik dan menggalang massa juga tidak boleh dan itu sudah tersebar kemana-mana.
Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang mengatakan kedatangan mereka ke Singapura atas undangan Indonesia Food Festival di Singapura. Namun, di dalam undangan yang tersebar ada kegiatan pengumpulan KTP bagi warga DKI yang ingin mendukung Ahok-Heru.
"Saya nggak tahu, kemudian saya ditelpon pak Anil cari saya, makanya saya langsung kontak Dubes Singapura itu koordinasi dan sudah dibantuin," kata Ahok.
Teman Ahok mengaku sempat mengubah konsep acara yang digelar Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura untuk menghormati hukum di negara tersebut.
"Tadinya memang acara sharing dan bazar. Tapi, karena ada peringatan dari pemerintah setempat secara halus soal dilarangnya aktivitas politik di sana, jadi sharingnya dihilangkan, hanya bazar saja," kata Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas di Jakarta, hari Minggu (6/6).
Lia, panggilan akrabnya mengatakan, perubahan konsep acara tersebut dilakukan H-4 setelah mendapat peringatan dari Pemerintah Singapura.
Dengan demikian, lanjut Lia, ia bersama pendiri Teman Ahok lainnya Richard Saerang meminta agar tidak ada atribut yang berkaitan dengan kampanye Teman Ahok apapun pada acara tersebut.
"Jadi, kami bilang jangan ada yang menggunakan atribut kaos atau gelang atau apapun yang berkaitan dengan Teman Ahok. Hanya pakai batik saja," ujar Lia.
Lia dan Richard sempat tertahan di pihak imigrasi Bandara Changi, Singapura, pada hari Sabtu (4/6) ketika ingin menghadiri undangan dari WNI di negeri singa tersebut.
Keduanya tiba di Singapura pukul 10.00 waktu setempat, kemudian diamankan pihak imigrasi dengan status orang yang tidak diinginkan masuk Singapura.
Mereka kemudian diinterograsi selama tiga jam dan sempat masuk ke dalam ruang isolasi, di mana keduanya tidak boleh berhubungan dengan pihak luar.
"Pertanyaan yang diajukan sangat detail. Kami juga menjawabnya sedetail mungkin. Mulai dari kami diundang hingga acara yang ingin kami hadiri," ujar Lia.
Setelah proses interogasi, keduanya akhirnya diperbolehkan keluar dari ruang isolasi dan diperbolehkan "jajan" serta istirahat.
Sebelumnya, mereka akan dipulangkan ke Indonesia pada Sabtu (4/6) malam pukul 22.00 waktu setempat. Namun, karena kendala teknis, mereka baru bisa dipulangkan dengan Garuda Indonesia pada hari Minggu (5/6) pukul 10.00 waktu setempat. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...