Ahok: LRT Jangan Jadi Batu Nisan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tak ingin proses pembangunan pembangunan Light Rail Transit (LRT) berakhir seperti monorel.
"Ini jangan sama kayak monorel, peletakan batu pertama jadi batu nisan," kata Ahok seusai menghadiri peletakan batu pertama atau ground breaking di Jalan Taman Mini 1, Jakarta Timur, hari Rabu (9/9).
Ahok bersyukur, proyek yang telah direncanakan selama tiga tahun ini akhirnya terealisasi. Dahulu, mega proyek transportasi massal tersebut sempat dibahas oleh Ahok bersama Presiden Joko Widodo sewaktu masih menjabat sebagai Gubernur DKI dan Kiswodarmawan, Direktur Utama PT Adhi Karya.
Obrolan pembangunan transportasi massal yang dinilai dapat mengurai kemacetan akut di ibu kota digelar sejak Desember 2012. Namun, proyek LRT tidak kunjung berlanjut. Kini, Ahok mengaku lega karena Presiden RI memiliki visi yang sama untuk membenahi Jakarta. Terlebih, Jokowi lah yang memiliki gagasan untuk membangun LRT.
"Semoga nggak ada hambatan. Anggaran juga sudah ada APBN jadi aman," kata Ahok.
"Semua prasarana, relnya itu pemda yang bangun, sama negara yang bangun. nanti yang keretanya, baru dilelang. Operasionalnya baru dilelang. Jadi kira-kira itu 30 persen lah (dari pusat, Red), lalu kita tanggung 70 persen," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok tak khawatir pembangunan LRT DKI akan bersinggungan dengan LRT Jabodetabek. Kendati nanti pembangun macet, pemerintah provinsi dapat melanjutkan pembangunan sesuai harga appraisal.
"Enggak mungkin ribut. Mau dia macet pun, sesuai harga appraisal, kami boleh beli (milik) pemerintah. Jadi sudah enggak ada lagi kayak dulu kayak monorel," kata Ahok.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...