Ahok Minta Bus Transjakarta Lama Berhenti Operasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaha Purnama memerintahkan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk menghentikan operasi bus-bus yang sudah tua dan tak layak jalan. Penghentian operasional bus-bus yang tak layak jalan ini dilakukan karena dalam dua hari terakhir terjadi tabrakan bus Transjakarta.
“Saya sudah bilang sama Pak Kosasih (Dirut PT Transjakarta, Red), itu bus-bus yang sudah tua dikandangin saja daripada risikonya besar,” kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (23/6) sore.
Ahok menyatakan kini bus-bus Transjakarta banyak yang tak layak jalan dan sudah tua. Bus-bus ini sudah tak layak jalan karena sudah beroperasi sejak 2004 dan belum dilakukan peremajaan. Ahok menduga banyak spare part yang sudah rusak parah.
Kerusakan spare part itu menyebabkan kecelakaan bus yang belakangan ini kerap terjadi. Untuk itu Ahok mengimbau pada Kosasih agar mobil yang turun ke jalan adalah mobil yang sehat dan tak rusak.
“Makanya harus dijamin yang sudah turun ke jalan itu betul-betul mobil yang sehat, nyaman dan aman bagi para penggunanya. Satu saja nggak bagus, ini akan mencedarai dan merusak seluruh pelayanan Transjakarta. Akhirnya apa, bisa jadi penurunan terhadap jumlah penumpang,” kata dia.
“Yang jalan setiap hari itu sekitar 460 bus. Sebagian besar layak, tapi ada sebagian kecil yang tidak layak atau kurang layak itu kita jalankan karena kita masih kekurangan armada,” ujarnya.
Sebelumnya telah terjadi kecelakaan antara bus Operator Transjakarta yaitu PT. Jakarta Trans Metropolitan (JTM) bernomor body JTM001 dengan pengendara sepeda motor di pintu keluar SPBG Mampang.
Menurut informasi yang disampaikan Kosasih lewat pesan singkatnya, saat bus JTM 001 selesai pengisian BBG di SPBG Mampang, di pintu keluar ada pengemudi menginjak gas dan mengaku transmisi masuk tanpa sengaja sehingga bus melompat dan menabrak beberapa pengendara sepeda motor yang melintas di depan Bis JTM tersebut.
Data korban sementara dan RS tempat perawatan, yakni RS MMC satu orang, RS Tebet tiga orang, RS JMC satu orang, RS Medistra dua orang. Dari tujuh korban itu, empat orang sudah pulang dan tiga orang masih dirawat.
"Pihak JTM menyatakan akan menanggung semua biaya yang muncul karena musibah ini. Bus JTM tersebut belum sempat beroperasi karena mengalami kecelakaan setelah pengisian BBG," ujar Kosasih.
Editor : Eben Ezer Siadari
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...